Roundup

Cek 8 Kabar Pasar: Bocoran 7 Bank Digital-Saham Salim DCII

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
11 June 2021 08:42
ilustrasi transaksi digital

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham domestik bertahan di level psikologis 6.100 pada perdagangan Kamis kemarin meskipun diterpa aksi jual pelaku pasar asing.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik sebesar 0,99% ke level 6.107,53 poin dengan nilai transaksi Rp 11,92 triliun. Pelaku pasar asing tercatat melakukan penjualan bersih senilai Rp 45,02 miliar.

Cermati aksi dan peristiwa emiten berikut ini yang dihimpun dalam pemberitaan CNBC Indonesia sebelum memulai transaksi pada perdagangan Jumat ini (11/6/2021):

1.OJK Sebut 7 Bank Ajukan Jadi Bank Digital

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan ada tujuh bank yang mengajukan izin menjadi bank digital. Namun dalam paparan yang disampaikan OJK, tidak ada nama-nama PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP), PT Bank Aladin Syariah Tbk (BANK) atau Bank Aladin.

Dalam pemaparan yang disampaikan Deputi Direktur Basel dan Perbankan Internasional OJK Tony, dalam sebuah webminar yang disiarkan melalui kanal Youtube, disebutkan bank yang tengah melakukan proses menjadi bank digital yaitu:

- Bank BCA Digital,
- PT BRI Agroniaga Tbk,
- PT Bank Neo Commerce Tbk,
- PT Bank Capital Tbk,
- PT Bank Harda Internasional,
- PT Bank QNB Indonesia Tbk, dan
- PT Bank KEB Hana.

2.Saham Lagi Drop, Bos Blue Bird Borong Saham Lagi

Pemilik emiten jasa transportasi PT Blue Bird Tbk (BIRD), Purnomo Prawiro, menambah kepemilikan sahamnya di perusahaan taksi tersebut.

Dalam laporan yang disampaikan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Purnomo tercatat melakukan pembelian saham sebanyak 1.626.700 saham BIRD pada periode 4 sampai dengan 8 Juni 2021.

Rinciannya, transaksi pada 4 Juni, Purnomo membeli sebanyak 410.200 saham dalam empat kali transaksi bervariasi dengan rentang harga di level Rp 1.225 per saham sampai dengan Rp 1.240 per saham.

Kemudian, pada 7 Juni 2021, Purnomo juga kembali memborong sebanyak 791.500 saham BIRD dengan harga di kisaran Rp 1.235 per saham sampai dengan Rp 1.270 per saham. Asumsi nilai pembelian sekitar Rp 978 miliar dengan memakai harga bawah.

Selanjutnya, pada 8 Juni, Purnomo membeli sebanyak 425.000 saham Blue Bird dengan harga Rp 1.230 sampai dengan Rp 1.260 per saham. Nilainya diestimasi mencapai Rp 523 juta, dengan memakai harga bawah.

3.Emiten Menara Grup Djarum 'Disuntik' Rp 1 T

Emiten menara Grup Djarum, PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), melalui anak perusahaannya, PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo) memperoleh fasilitas pinjaman senilai Rp 1,15 triliun.

Berdasarkan pengumuman di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Sekretaris Perusahaan TOWR, Irfan Ghazali menyampaikan, fasilitas pinjaman tersebut diperoleh melalui PT Bank HSBC Indonesia berdasarkan perjanjian fasilitas berjangka pada 4 Juni 2021.

"Tujuan atas perjanjian fasilitas adalah untuk tujuan umum perusahaan Protelindo," kata Irfan, dikutip Kamis (10/6/2021).

4.Petrosea Bagi Dividen, Lo Kheng Hong Kecipratan Rp 17 M

Perusahaan kontraktor minyak bumi dan gas, PT Petrosea Tbk (PTRO) yang sahamnya dimiliki investor kenamaan Lo Kheng Hong, membagikan dividen tunai untuk periode tahun buku 2020 senilai US$ 8 juta atau setara dengan Rp 112 miliar (asumsi kurs US$ 1 = Rp 14.000) untuk tahun buku 2020 dengan nilai dividen per saham sebesar US$ 0,00807.

Kebijakan pembagian dividen tersebut sesuai dengan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 30 April 2021. Jumlah dividen tunai ini sekitar 24,78% dari total laba bersih PTRO sepanjang 2020 yang sebesar US$ 32,28 juta (Rp 451,92 miliar, asumsi kurs Rp 14.000/US$).

"Betul, [dividen] Rp 115 per saham," kata Lo Kheng Hong, salah satu pemegang saham Petrosea, kepada CNBC Indonesia, saat dikonfirmasi, Kamis (10/6/2021).

NEXT: Simak aksi korporasi lainnya

5.Usai IPO, Triniti Dinamik Bangun Proyek Perumahan di Batam

Emiten pengembang properti, PT Triniti Dinamik Tbk (TRUE) berencana membangun proyek rumah tapak (landed) house setelah merampungkan penawaran umum perdana saham atau initial public offering.

Presiden Direktur Triniti Dinamik, Samuel Stephanus Wang mengungkapkan, pengembangan rumah tapak tersebut sebagai strategi diversifikasi yang dilakukan perseroan mengingat bisnis utama TRUE saat ini adalah properti high rise building.

"IPO Triniti terlaksana dengan baik, dana yang kami harapkan dari IPO. Sebagian besar Rp 90 miliar untuk pengembangan proyek di Batam membangun landed house," kata Samuel, dalam wawancara dengan CNBC Indonesia di program Squawk Box, Kamis (10/6/2021).

6.Meroket 9.000%, Saham DCII Anthoni Salim Diawasi Bursa

Bursa Efek Indonesia (BEI) menyalakan 'radar' pengawasan terhadap emiten data center milik Toto Sugiri PT DCI Indonesia Tbk (DCII), setelah telah terjadi peningkatan harga saham tersebut yang di luar kebiasaan (Unusual Market Activity/UMA).

Selain saham DCII, pihak bursa juga memasukkan saham emiten penyedia jasa penyedia infrastruktur telekomunikasi PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) dan emiten pengembang properti PT Pudjiadi Prestige Tbk (PUDP) ke dalam kategori saham UMA, seiring lonjakan harga yang luar biasa di kedua saham tersebut.

"Pengumuman UMA tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal," jelas pihak BEI, dikutip CNBC Indonesia, Kamis (10/6/2021).

7.Krakatau Steel Tambah Kepemilikan Saham di Pabrik Hilir Baja

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk menambah kepemilikan sahamnya di PT Kerismas Witikco Makmur melalui pembelian saham milik PT Krakatau Industrial Estate Cilegon (PT KIEC).

Krakatau Steel membeli saham Kerimas milik PT KIEC sebanyak 10.160 lembar atau setara dengan Rp41,46 miliar untuk kepemilikan saham sebesar 19,54%. Sehingga total kepemilikan saham Krakatau Steel di Kerismas menjadi sebesar 29,31% dari kepemilikan semula yang sebesar 9,7%.

"Ada dua hal baik dalam transaksi ini. Pertama, melalui peningkatan kepemilikan saham Krakatau Steel di Kerismas, akan memperkuat bisnis produk hilir yang sejalan dengan strategi Krakatau Steel, yang kedua kaitan restrukturisasi kepemilikan saham pada anak perusahaan Krakatau Steel agar fokus pada setiap line business-nya", ungkap Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim.

Silmy menambahkan, PT KIEC yang segera menjadi induk dari Subholding Sarana Infrastruktur Krakatau Steel harus melepas saham-saham serta bisnis yang tidak sesuai dengan strategi bisnis subholding yang fokus pada bisnis kawasan industri terpadu yang lengkap dengan dukungan infrastruktur seperti pelabuhan, pembangkit listrik, serta solusi pengolahan air bersih.

8.Multipolar Mau Buyback Maksimal Harga Rp 720

Emiten Grup Lippo, PT Multipolar Tbk (MLPL), mengumumkan rencana pembelian kembali saham atau buyback maksimal senilai Rp 425 miliar.

Berdasarkan prospektus yang dipublikasikan perseroan di media massa, pembelian kembali saham perseroan tersebut setara 10% dari jumlah modal disetor dan ditempatkan perseroan atau sebanyak-banyaknya 1.463.963.247 saham.

"Pembelian kembali saham akan dilaksanakan perseroan setelah memperoleh persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) perseroan yang akan dilaksanakan pada Senin, 19 Juli 2021," ungkap MLPL, Kamis (10/6/2021).

Adapun, periode pelaksanaan buyback akan dilaksanakan paling lama 18 bulan sejak perolehan persetujuan Rapat. MLPL menyebutkan harga maksimal buyback adalah Rp 720 per saham.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Andai Melakukan Ini, Lo Kheng Hong Bisa Terima Uang Rp 400 M!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular