Rupiah Tak Takut Taper Tantrum! Bisa ke Bawah Rp 14.200/US$?

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
11 June 2021 09:15
dollar
Ilustrasi Dolar AS (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Beberapa waktu lalu, isu inflasi menjadi 'hantu' yang menyeramkan di pasar. Sebab, laju inflasi yang semakin cepat akan memaksa bank sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) untuk merespons dengan mulai mengetatkan kebijakan alias tapering off. Apakah itu mengurangi gelontoran likuiditas (quantitative easing) hingga menaikkan suku bunga.

Namun kali ini investor lebih tenang. Pasar sudah bisa menerima kenyataan bahwa inflasi yang terakselerasi adalah fenomena sesaat karena ekonomi masih menyesuaikan diri, beradaptasi dengan kondisi new normal. Ketika keseimbangan sudah terbentuk, maka permintaan dan pasokan akan lebih seimbang sehingga harga kembali normal, tidak melonjak seperti sekarang.

Oleh karena itu, pasar tidak lagi berani bertaruh bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga acuan dalam waktu dekat. Mengutip CME FedWatch, kemungkinan kenaikan Federal Funds Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 0,25-0,5% pada akhir tahun ini hanya 4%. Turun dibandingkan sepekan lalu yaitu 6% dan posisi sebulan sebelumnya yakni 10%.

fedSumber: CME FedWatch

"Pasar percaya bahwa inflasi mencerminkan kondisi transisi. Tidak ada ketakutan seperti dulu," ujar Subadra Rajappa, Head of US Rates Strategy di Societe Generale yang berkedudukan di New York, sebagaimana diwartakan Reuters.

Dinamika ini membuat aset-aset berisiko melanjutkan reli, tidak ada flight to quality. Dini hari tadi waktu Indonesia, bursa saham New York ditutup di zona hijau di mana indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 0,06%, S%P 500 bertambah 0,47%, dan Nasdaq Composite terangkat 0,79%.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular