
Berburu Cuan Yuk! Simak 7 Kabar Penting dari Emiten

Jakarta, CNBC Indonesia - Massifnya aksi jual pelaku pasar asing di tengah tekanan bursa saham utama di Amerika Serikat menyebabkan laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terbenam di zona merah pada perdagangan Selasa kemarin (8/6/2021).
IHSG ditutup melemah sebesar 1,16% ke level 5.999,36 poin dengan nilai transaksi Rp 11,07 triliun. Pelaku pasar asing melakukan penjualan bersih senilai Rp 263,02 miliar.
Cermati aksi dan peristiwa emiten berikut ini yang dihimpun dalam pemberitaan CNBC Indonesia sebelum memulai transaksi pada perdagangan Rabu ini (9/6/2021):
1. Keluarga Riady Tiba-tiba Lepas Saham MLPL Rp 293 M
PT Inti Anugerah Pratama yang dimiliki oleh keluarga Riady dan menjadi pengendali PT Multipolar Tbk (MLPL), menjual kepemilikan saham di MLPL yang menjadi perusahaan induk Grup Lippo tersebut, sebanyak 650 juta saham.
Direktur Utama Inti Anugerah Pratama Eddy Harsono Handoko mengatakan penjualan itu dilakukan pada 3 Juni lalu di harga Rp 450/saham.
Dengan demikian, nilai penjualan 650 juta saham MLPL tersebut senilai Rp 292,50 miliar. Adapun jumlah saham Inti Anugerah di MLPL menjadi 10.780.066.906 (73,64%) dari sebelumnya 11.430.066.906 saham (78,08%).
"Tanggal transaksi 3 Juni 2021, harga Rp 450/saham, tujuan dari transaksi yakni divestasi dan status kepemilikan saham langsung," katanya dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (8/6/2021).
2. Tender Offer Rampung, Mega Corpora Kuasai 90% Saham BBHI
PT Mega Corpora, perusahaan milik pengusaha nasional Chairul Tanjung resmi menguasai sebanyak 90% saham PT Bank Harda Interansional Tbk (BBHI).
Mega Corpora telah menyelesaikan penawaran tender wajib (tender offer) pada 31 Mei 2021 atas sebanyak-banyaknya 1.099.970.7995 saham PT Bank Harda Internasional Tbk (BBHI), yang dimiliki oleh Pemegang Saham Yang Ditawarkan. Jumlah tersebut mewakili 26,29% dari seluruh modal ditempatkan dan disetor BBHI.
Sampai dengan akhir periode penawaran tender yang ikut serta dalam tender offer wajib dan yang telah dibeli oleh Mega Corpora ialah sebanyak 681.527.400 saham.
3. Emiten Menara Menteri Sandi Uno Cetak Laba Rp 265 M Q1-2021
Emiten menara telekomunikasi yang terafiliasi dengan pengusaha Sandiaga Uno, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) membukukan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 265,90 miliar pada periode kuartal pertama tahun ini.
Laba bersih tersebut tercatat mengalami kenaikan sebesar 16,5% dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 228,53 miliar.
Kenaikan laba bersih TBIG tersebut sejalan dengan kenaikan pendapatan perseroan sebesar 12,7% menjadi 1,42 triliun dengan perolehan EBITDA sebesar Rp 1,23 triliun. Jika triwulan pertama ini disetahunkan, maka total pendapatan dan EBITDA Perseroan mencapai Rp5,68 triliun dan Rp 4,95 triliun.
4. Terseret PKPU, Pan Brothers Dapat Moratorium di Singapura
Emiten tekstil dan garmen, PT Pan Brothers Tbk. (PRBX) mendapatkan moratorium kewajiban terhadap kreditor dari Pengadilan Tinggi Singapura pada 4 Juni 2021.
Berdasarkan keterangan resmi PBRX di Bursa Efek Indonesia (BEI), manajemen perusahaan menyatakan perusahaan dan anak perusahaannya diberikan moratorium hingga batas waktu 1 Juli mendatang.
Penundaan pembayaran kewajiban tersebut dalam rangka melindungi perusahaan selama proses restrukturisasi utang.
Sebelumnya, PBRX sudah digugat Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang PKPU oleh PT Bank Maybank Indonesia Tbk (BNII).
5. Summarecon Rights Issue Rp 1,5 T, Untuk Bayar Utang Rp 416 M
Emiten properti, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), berencana menambah modal melalui skema hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue sebanyak-banyaknya 2,08 miliar saham.
Berdasarkan prospektus SMRA yang disampaikan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), rights issue tersebut senilai 12,6% dari modal yang ditempatkan atau disetor penuh perseroan.
Nilai nominal rights issue ini sebesar Rp 100 per saham dengan harga pelaksanaan Rp 720 per saham. Dengan demikian, dari rights issue ini, SMRA akan memperoleh dana sebesar Rp 1,49 triliun.
6.Jorjoran! Unilever 'Suntik' Lagi KEK Sei Mangkei Rp 2,5 T
Emiten konsumer, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) berencana menanamkan investasi baru senilai Rp 2,5 triliun di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei, Sumatera Utara.
Dengan penambahan investasi baru ini, secara keseluruhan, nilai investasi UNVR di KEK Sei Mangkei akan mencapai Rp 5,3 triliun.
Investasi tersebut bakal dilakukan melalui PT Unilever Oleochemical Indonesia yang berpotensi menciptakan sedikitnya 600 tenaga kerja langsung dan 6.000 lebih tenaga kerja tidak langsung.
"Kami tengah berencana melakukan ekspansi Marvel 2, yaitu perluasan oleochemical produk dan produk dengan nilai tambah lebih yakni soap noodles dan surfaktan melalui inovasi teknologi. Nilai investasinya Rp 2,5 triliun," kata Arif Hudaya, Direktur Keuangan Unilever Indonesia.
7.Bank Mas Wings Group Siap IPO, Harganya Rp 3.000-4.000
Bank yang terafiliasi dengan Wings Group, PT Bank Multiarta Sentosa (Bank Mas) berencana mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Juni ini lewat mekanisme penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO).
Berdasarkan prospektus IPO yang dipublikasikan di media massa, perseroan akan melepas sebanyak-banyaknya 186.176.500 saham atau sekitar 15% dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh dengan harga penawaran Rp 3.000 sampai dengan Rp 4.000 per saham.
Dengan demikian, dari gelaran IPO ini, perseroan diperkirakan akan meraih dana segar senilai Rp 558,53 miliar sampai dengan Rp 744,71 miliar.
(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Covid Meledak 7.010 Kasus, Saham Rumah Sakit Diserbu Investor