IHSG Ambruk! Asing Lepas BBRI-BMRI & Koleksi ASII-UNTR

Chandra Dwi Pranata, CNBC Indonesia
08 June 2021 16:30
Layar pergerakan perdagangan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Selasa (24/11/2020). (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
Foto: Layar pergerakan perdagangan saham di gedung Bursa Efek Indonesia. (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Nasib pasar saham dalam negeri kembali kurang beruntung pada hari ini, di mana Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup ambles 1,16% ke level 5.999,37 pada perdagangan Selasa (8/6/2021). IHSG pun terpaksa keluar kembali dari zona psikologis 6.000.

Nilai transaksi hari ini kembali turun menjadi Rp 11,1 triliun dan terpantau investor asing mulai menjual bersih beberapa saham sebesar Rp 273 miliar di pasar reguler. Tercatat 168 saham terapresiasi, 349 terkoreksi, sisanya 130 stagnan.

Asing melepas dua saham bank big cap pada hari ini, yakni saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI).

Adapun saham-saham yang dilepas oleh investor asing pada perdagangan Selasa (7/6/2021) hari ini adalah:

Asing juga tercatat mengoleksi beberapa saham, di mana dua saham grup Astra menjadi incaran aksi beli investor asing pada hari ini. Adapun kedua saham tersebut yakni saham induk grup Astra, yakni PT Astra International Tbk (ASII) dan saham PT United Tractors Tbk (UNTR)

Berikut saham-saham yang dikoleksi oleh asing pada hari ini.

Para investor tampaknya masih melakukan aksi ambil untung (profit taking), seperti yang dimulai pada perdagangan Senin (7/6/2021) kemarin.

Dari data ekonomi RI, cadangan devisa (cadev) Indonesia turun cukup signifikan pada Mei 2021 dibandingkan sebelumnya. Ini membuat cadev tidak lagi berada di posisi tertinggi sepanjang masa.

Pada hari ini, Bank Indonesia (BI) melaporkan cadangan devisa Indonesia per akhir Mei adalah US$ 136,39 miliar. Turun US$ 2,4 miliar dibandingkan bulan sebelumnya. Pada April, cadev Indonesia mencapai US$ 138,79 miliar. Ini adalah rekor tertinggi sepanjang sejarah Indonesia merdeka.

Meskipun demikian, BI mengaku masih cukup optimistis prospek cadangan devisa Indonesia masih cerah. Hingga akhir tahun, otoritas moneter yakin cadangan devisa berada di US$ 141 miliar.

Kepala Departemen Pengelolaan Moneter BI Hariyadi Ramelan mengemukakan prospek cadangan devisa masih akan didukung dari surplus neraca perdagangan, meningkatnya volume perdagangan dan harga komoditas global.

"Mudah-mudahan saya yakin Insya Allah target US$ 141 miliar tercapai lebih cepat," kata Hariyadi dalam 'Squawk Box' CNBC Indonesia, Selasa (8/6/2021).

TIM RISET CNBC INDONESIA


(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article IHSG Lesu Lagi, Asing Borong BBCA-TLKM & Lepas BUKA-ISAT

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular