Internasional

Corona Biang Kerok, Bank Dunia Pangkas PDB Filipina

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
08 June 2021 14:48
Philippine soldiers carry a giant Philippine flag before ceremonies to mark the 121st anniversary of Philippine independence at Manila's Rizal Park Wednesday, June 12, 2019. (AP Photo/Aaron Favila)
Foto: Filipina (AP Photo/Aaron Favila)

Jakarta, CNBC Indonesia - World Bank (Bank Dunia) memangkas proyeksi pertumbuhan PDB Filipina tahun 2021. Ini dipicu kontraksi yang lebih dalam dari perkiraan pada kuartal pertama, serta penerapan kembali tindakan karantina yang lebih ketat di wilayah ibu kota untuk menahan lonjakan kasus Covid-19.

Kevin Chua, ekonom senior Bank Dunia, mengatakan pertumbuhan Filipina sebenarnya tetap di jalur untuk pemulihan. Namun, kenaikan pertumbuhan kemungkinan akan lebih rendah dari yang diperkirakan sebelumnya di 4,7%.

Sebelumnya Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan Filipina di 5,5%. Pemerintah Presiden Rodrigo Duterte sendiri menargetkan pertumbuhan 6,0%-7,0% di 2021 setelah di 2020, ekonomi berkontraksi 9,6%.

Chua menandai sejumlah "risiko penurunan yang signifikan". Termasuk kebangkitan infeksi karena varian Covid-19 baru dan pembatasan mobilitas yang diperpanjang.

Bank Dunia juga menurunkan perkiraan pertumbuhannya untuk Filipina tahun 2022 dan 2023 masing-masing menjadi 5,9% dan 6,0%. Sebelumnya lembaga itu memperkiraan ekonomi tumbuh 6,3% dan 6,2% Maret lalu.

"Tantangan kebijakan utama adalah mengelola pandemi, secara efektif memberikan perlindungan sosial dan memobilisasi partisipasi sektor dalam pemulihan," kata Chua pada media briefing, dilansir dari Reuters, Selasa (8/6/2021).

Filipina kini sedang berjuang melawan salah satu wabah virus corona terburuk di Asia, dengan lebih dari 1,27 juta kasus tercatat dan hampir 22.000 kematian.Lonjakan baru dalam kasus mulai Maret telah mendorong penerapan kembali pembatasan mobilitas yang lebih ketat di wilayah ibu kota dan provinsi terdekat.

Tetapi kini kasus baru telah mencapai puncaknya, memungkinkan beberapa pembatasan dilonggarkan.Pihak berwenang Filipina mengandalkan aliran pengiriman vaksin yang lebih stabil di paruh kedua untuk meningkatkan upaya imunisasinya guna memungkinkan pembukaan kembali ekonomi lebih lanjut dan lebih banyak orang kembali bekerja.

Data pemerintah menunjukkan tingkat pengangguran di negara Asia Tenggara tersebut naik menjadi 8,7% pada April. Ini setara dengan lebih dari 4 juta orang yang menganggur, dari 7,1% pada bulan Maret.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Babak Belur, Ekonomi Filipina Minus 9,5% di 2020

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular