
Saham KB Bukopin-The Duck King Ngamuk, Giliran INPC Nyungsep!

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten pengelola restoran chinese food Duck King Restaurant, PT Jaya Bersama Indo Tbk (DUCK) dan saham emiten perbankan PT Bank KB Bukopin Tbk (BBKP) berhasil menjadi jawara pada paruh pertama perdagangan Rabu (2/6/2021).
Sementara, emiten teknologi yang menyediakan perangkat lunak dan perangkat keras PT Kioson Komersial Indonesia Tbk (KIOS) bersama saham bank PT Bank Artha Graha Internasional Tbk (INPC) kompak nyungsep hingga menyentuh auto rejection bawah (ARB) menjadi top losers siang ini.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali mengamuk siang ini. IHSG melesat 1,05% menembus level psikologis 6.000 ke posisi 6.009,903 pada penutupan sesi I hari ini.
Menurut data BEI, ada 339 saham naik, 150 saham merosot dan 150 saham stagnan, dengan nilai transaksi mencapai Rp 9,18 triliun dan volume perdagangan mencapai 12,66 miliar saham.
Investor asing pasar saham ramai-ramai masuk ke Indonesia dengan catatan beli bersih asing mencapai Rp 513,90 miliar di pasar reguler. Sementara, asing mencatatkan jual bersih di pasar negosiasi dan pasar tunai sebesar Rp 16,14 miliar.
Berikut 5 saham top gainers dan losers sesi I hari ini (2/6).
Top Gainers
Jaya Bersama Indo (DUCK), saham +20,99%, ke Rp 196, transaksi Rp 23,1 M
Bank KB Bukopin (BBKP), +10,29%, ke Rp 450, transaksi Rp 238,7 M
Batavia Prosperindo Trans (BPTR), +8,16%, ke Rp 106, transaksi Rp 8,3 M
Indo Tambangraya Megah (ITMG), +7,74%, ke Rp 13.925, transaksi Rp 139,2 M
Perusahaan Gas Negara (PGAS), +6,73%, ke Rp 1.190, transaksi Rp 380,4 M
Top Losers
Kioson Komersial Indonesia (KIOS), saham -6,92%, ke Rp 740, transaksi Rp 9,6 M
Saraswanti Anugerah Makmur (SAMF), -6,84%, ke Rp 1.770, transaksi Rp 46,1 M
Bank Artha Graha Internasional (INPC), -6,78%, ke Rp 220, transaksi Rp 41,3 M
Harapan Duta Pertiwi (HOPE), -6,45%, ke Rp 232, transaksi Rp 5,8 M
Bank Pembangunan Daerah Banten (BEKS), -5,15%, ke Rp 92, transaksi Rp 52,2 M.
Menurut data di atas, saham DUCK menjadi yang paling melonjak, dengan kenaikan 20,99% ke Rp 196/saham. Nilai transaksi saham DUCK tercatat sebesar Rp 23,1 miliar.
Adapun broker yang paling banyak memborong saham ini ialah Mandiri Sekuritas (CC) dengan net buy sebesar Rp 4 miliar.
Dengan ini, saham DUCK melonjak tajam 18,79% dalam sepekan. Namun penguatan yang tiba-tiba ini belum mampu menambal defisit kinerja sebulan terakhir yang masih ambrol 14,04%.
Selain itu, ada saham BBKP yang melesat 10,29% ke Rp 450/saham. Nilai transaksi BBKP tercatat sebesar Rp 238,7 milliar. Dengan ini, selama sepekan saham BBKP naik 11,39%.
Kabar terbaru, Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PTTUN) menyatakan hasil fit and proper test oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terhadap PT Bosowa Corporindo selaku pemegang saham pengendali Bank Bukopin tetap sah.
Hal ini tertuang dari dari data salinan Putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PTTUN) nomor 65/B/2021/PTTUN.JKT yang diterima CNBC Indonesia.
Sebelumnya, PT Bosowa Corporindo merupakan pemegang saham lama di Bank Bukopin dan menjadi yang terbesar kedua, sekitar 23%. Namun saat RUPSLB hak suara Bosowa dianulir.
Selain BBKP, ada saham ITMG yang melesat 7,74% ke Rp 13.925/saham. Saham ITMG berhasil rebound dari pelemahan 0,39% pada Senin (31/5) pekan ini.
Kenaikan ini membuat saham ITMG melejit 6,91% dalam sepekan, sementara dalamm sebulan terkerek 17,02%.
Penguatan saham ITMG berbarengan dengan kenaikan saham-saham batu bara hari ini. Saham Indika Energy (INDY), misalnya, melonjak 8,95%. Kemudian, saham Bukit Asam (PTBA) naik 4,52%, Adaro Energy (ADRO) terangkat 3,36% dan United Tractors (UNTR) melompat 3,55%.
Sementara, saham KIOS kembali anjlok sampai ARB dengan penurunan sebesar 6,92% ke Rp 740/saham. Praktis, saham KIOS sudah ambles selama 3 hari beruntun dengan persentase penurunan 20,42%.
Penurunan saham KIOS akhir-akhir terjadi setelah dalam sebulan terakhir saham KIOS ini melonjak tajam. Dalam sebulan saham ini sudah melesat 52,26%.
Senasib dengan KIOS, saham INPC juga ARB hingga 6,78% ke Rp 220/saham. Ini terjadi lantaran para pelaku pasar mulai melakukan aksi ambil untung (profit taking), setelah selama 3 hari perdagangan sebelumnya saham INPC melonjak tajam di rentang 6-35%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Korean Community, Jadi Jurus Ampuh Bukopin Dongkrak Kinerja