Waspada Corona! Rupiah Lemah, Balik ke Rp 14.300/US$

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
31 May 2021 09:16
Test Antigen Pemudik Lebaran di Tol Japek, Cikarang
Foto: Petugas melakukan pemeriksaan tes antigen Covid-19 pada pengendara arus balik lebaran di Tol Jakarta Cikampek KM 34B, Cikarang, Jawa Barat, Senin ( 17/5/2021). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Meski rupiah sedang dalam tren menguat, investor tetap mesti hati-hati. Ada sejumlah faktor yang bisa 'mendongkel' rupiah hari jalur hijau.

Pertama, rupiah sudah menguat sangat tajam. Apresiasi lebih dari 2,5% bisa membuat pelaku pasar tergiur untuk mencairkan keuntungan.

Apalagi besok pasar keuangan Indonesia tutup memperingati Hari Kelahiran Pancasila. Jadi hari ini adalah momentum yang tepat untuk 'menyerok' cuan.

Kedua, kebutuhan valas korporasi saat akhir bulan seperti sekarang masih tinggi. Ada keperluan pembayaran utang jatuh tempo, impor, dan sebagainya. Ini membuat rupiah rentan terpapar tekanan jual.

Ketiga, pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) di negara-negara berkembang sedang menjadi sorotan dunia. Ya, saat negara-negara maju seperti AS atau Eropa sudah agak 'merdeka', sekarang giliran negara-negara berkembang yang kembali 'terjajah' oleh virus corona.

Misalnya di Malaysia. Negeri Harimau Malaya telah memberlalukan pengetatan pergerakan masyarakat sejak 12 Mei 2021. Namun penambahan pasien positif bukannya berkurang malah semakin bertambah. Ini yang membuat pemerintahan Perdana Menteri Muhyiddin Yassin memutuskan untuk menerapkan karantina wilayah (lockdown) total mulai besok hingga 14 Juni 2021.

"Hanya sektor ekonomi dan jasa vital yang akan diizinkan tetap beroperasi," tegas Muhyiddin, seperti dikutip dari Straits Times.

Mengutip catatan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), jumlah pasien positif corona di Malaysia per 30 Mei 2021 adalah 558.534 orang. Bertambah 9.020 orang dari hari sebelumnya. Penambahan pasien positif lebih dari 9.000 orang dalam sehari adalah rekor tertinggi.

Dalam 14 hari terakhir, rata-rata pasien positif corona bertambah 6.586 orang setiap harinya. Melonjak dibandingkan rerata 14 hari sebelumnya yakni 3.910 orang per hari.

Kemudian, kasus positif corona di Indonesia pun kudu diwaspadai. Kementerian Kesehatan melaporkan, jumlah total pasien positif corona per 30 Mei 2021 adalah 1.816.041 orang. Bertambah 6.115 orang dari hari sebelumnya, dua hari beruntun kasus bertambah lebih dari 6.000.

Dalam dua minggu terakhir, rata-rata pasien positif bertambah 5.449 orang per hari. Naik dibandingkan rerata dua pekan sebelumnya yaitu 4.463 orang saban harinya.

Jika kasus terus meningkat, maka bukan tidak mungkin pemerintah akan kembali menutup 'keran' aktivitas dan mobilitas masyarakat yang sudah dibuka secara bertahap. Apabila ini terjadi, maka prospek pertumbuhan ekonomi Tanah Air menjadi samar-samar.

"(Proyeksi) pertumbuhan ekonomi 2021 masih 4,5-5,3%. Proyeksi berbagai lembaga pasti subject to asumsi. Semua menggunakan asumsi seperti berapa jumlah kasus Covid-19, vaksinasi, akselerasi atau seberapa cepat normalisasi terjadi, apakah ada demand yang tertahan, itu semua working assumption," papar Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan, belum lama ini.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular