
Premi Drop! Laba Jasa Raharja di 2020 Merosot Jadi Rp 1,5 T

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan BUMN asuransi kecelakaan diri, PT Jasa Raharja (Persero), membukukan laba setelah pajak senilai Rp 1,50 triliun sepanjang tahun 2020. Nilai ini turun tipis dari periode akhir Desember 2019 yang senilai Rp 1,55 triliun atau terjadi penurunan sebesar 3,04% secara tahunan (year on year/YoY).
Berdasarkan publikasi laporan keuangan, penurunan laba bersih ini terjadi sejalan dengan turunnya pendapatan premi neto perusahaan yang sebesar Rp 4,08 triliun, ini juga turun dari posisi Rp 4,51 triliun atau merosot 9,54% YoY dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Jumlah beban klaim perusahaan juga mengalami penurunan menjadi Rp 2,28 triliun dari sebelumnya Rp 2,80 triliun.
Nilai aset perusahaan total Rp 14,93 triliun, naik tipis dari tahun sebelumnya yang senilai Rp 14,80 triliun. Jumlah investasi nilainya mencapai Rp 13,79 triliun, turun tipis dari posisi Rp 13,48 triliun, sedang aset bukan investasi nilainya mencapai Rp 1,13 triliun, turun dari Rp 1,31 triliun.
Liabilitas total perusahaan mencapai Rp 3,43 triliun, turun dari Rp 3,44 triliun di tahun sebelumnya. Adapun ekuitas perusahaan pada periode akhir 2020 mencapai Rp 11,49 triliun, naik dari Rp 11,35 triliun.
Tingkat solvabilitas perusahaan di akhir tahun lalu mencapai Rp 11,25 triliun, naik dari Rp 10,95 triliun di tahun sebelumnya. Sedang rasio likuiditas mencapai 381,07% dan rasio kecukupan investasi perusahaan mencapai 555,30%.
Situs resmi Jasa Raharja mencatat, perusahaan ini menjalankan bisnis dengan menyediakan asuransi kecelakaan penumpang alat angkutan umum dan asuransi tanggung jawab menurut hukum terhadap pihak ketiga sebagaimana diatur UU No. 33 dan 34 tahun 1964 berikut peraturan pelaksanaannya.
Jasa Raharja memiliki 29 kantor cabang, 63 kantor perwakilan dan 64 Kantor Pelayanan Jasa Raharja (KPJR), dan 1.560 SAMSAT yang tersebar diseluruh Indonesia.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Reasuransi Mahal, Erick Geber Kinerja Holding BUMN Asuransi
