Dicecar Bursa Efek soal Aset Meroket 4.000%, Ini Jawaban BACA

Monica Wareza, CNBC Indonesia
27 May 2021 14:30
Bank Capital Life (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Bank Capital Life (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Manajemen PT Bank Capital Tbk (BACA) menjelaskan duduk perkara pertanyaan Bursa Efek Indonesia (BEI) berkaitan dengan pos aset lain-lain perusahaan yang meroket hingga 4.253,8% dari Rp 172,97 miliar per 31 Desember 2019 menjadi senilai Rp 7,53 triliun di akhir tahun lalu.

Dalam keterangan suratnya kepada BEI, manajemen BACA menegaskan bahwa pada tahun lalu perusahaan melakukan transaksi asuransi penjaminan kredit dengan nilai premi Rp 5,092 triliun.

Adanya pembayaran premi asuransi ini dicatatkan perusahaan sebagai beban dibayar dimuka yang diklasifikasikan sebagai aset lain-lain.

Adanya kenaikan nilai aset ini membuat pos aset lain-lain perusahaan memang melesat hingga 4.253,8% menjadi Rp 7,53 triliun di akhir tahun lalu.

"Pada tahun 2020, Bank melakukan transaksi asuransi penjaminan kredit yang menyebabkan adanya pembayaran premi asuransi sebesar Rp 5,1 triliun untuk periode 12 tahun ke depan," jelas manajemen perusahaan dalam keterbukaan informasinya, dikutip Kamis (27/5/2021).

Nilai premi yang dibayarkan tersebut merupakan nilai berdasarkan kesepakatan perusahaan dengan PT Sinarmas Penjaminan Kredit dengan nilai premi mencapai Rp 5,092 triliun dan dibayarkan bertahap sebanyak lima kali tahun lalu.

Penjabarannya Rp 435 miliar pada 26 Maret 2020, Rp 301 miliar pada 4 Mei 2020, Rp 180 miliar pada 6 Mei 2020, Rp 563 miliar pada 29 July 2020 dan Rp 3,613 triliun pada 2 Desember 2020.

Penjaminan ini digunakan untuk mengantisipasi penurunan performa debitur dan mencegah terjadinya kredit bermasalah (non performing loan/NPL) di perusahaan, di samping perusahaan juga melakukan pencadangan sesuai dengan aturan.

"Dengan adanya asuransi kredit, bank melakukan hapus buku atas beberapa debitur yang sudah menunjukkan penurunan performa dan claim kepada pihak asuransi."

Selain karena nilai penjaminan kredit ini, perusahaan juga melakukan transaksi cessie (penjualan piutang) yang diselesaikan dengan penyerahan tanah dengan nilai Rp 2,3 triliun. Oleh perusahaan, tanah ini dimasukkan dalam aset lain-lain karena bukan ditujukan untuk operasi bank dan akan dijual segera dan diharapkan penjualannya akan rampung tahun ini.

Cessie ini dilakukan untuk debitur-debitur yang tidak termasuk dalam asuransi penjaminan kredit. Adapun debitur-debitur yang kami cessie adalah debitur-debitur yang memiliki potensi besar untuk menjadi kredit bermasalah (non performing loan/NPL) di masa yang akan datang.

Pihak pembeli kredit tersebut adalah adalah Wise Dragon Limited dengan total transaksi sebesar Rp 2,290 triliun pada tanggal 30 November 2020. Adapun pihak pembeli bukan merupakan pihak terkait dari bank ini.

Tahun lalu, Bank Capital Indonesia mencatatkan kinerja positif. Bank BUKU II ini mengantongi laba bersih Rp 61,41 miliar, melonjak 286% dibandingkan tahun sebelumnya 15,89 miliar

Sementara pendapatan bunga bersih bank ini tercatat anjlok 86% dari Rp 347,22 miliar menjadi 47,36 miliar.

Dari pasar modal, saham BACA ditutup di sesi I Kamis ini (27/5) naik 2,02% di Rp 404/saham dengan kapitalisasi pasar Rp 2,86 triliun. Sepekan saham BACA naik 3% dan sebulan minus 11,40%.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Aneh bin Ajaib! Kinerja BACA: NPL Bisa 0,00%, Kredit Anjlok

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular