
Nvidia Buat GPU Khusus untuk Penambangan Kripto

Jakarta, CNBC Indonesia - Februari lalu ketika harga kripto mulai naik signifikan, Nvidia merilis kartu grafis (graphics processing unit/GPU) baru mereka yang digunakan khusus untuk menambang kripto. Perangkat keras tersebut tidak bisa menghidupkan layar tapi cukup bertenaga dalam memverifikasi transaksi guna mencetak koin ether.
Pada hari Rabu (26/5), Nvidia memberikan kabar baru terkait bisnis kripto mereka, atau CMP, kartu grafis baru yang sedang bersaing di pasar.
Berdasarkan laporan keuangan kuartal-I 2022 yang berakhir 2 Mei 2021, Nvidia memperoleh pendapatan dari penjualan CMP sebesar US$ 155 juta setara Rp 2,24 triliun (kurs 14.500), dan penjualan CMP untuk kuartal mendatang diperkirakan mencapai US$ 400 juta. Angka yang mengesankan untuk lini produk yang baru dipasarkan.
Akan tetapi dikutip dari CNBC Internasional, CEO Nvidia Jensen Huang mengatakan produk ini bukanlah bisnis baru yang cukup menarik bagi perusahaan, melainkan 'bisnis sampingan' yang ditawarkan kepada penambang kripto untuk melindungi pada gamer.
Prosesor game, bisnis inti Nvidia, hingga saat ini masih yang paling penting, menghasilkan pendapatan US$ 2,76 miliar, meningkat 106% dari tahun lalu.
Alasan Nvidia sekarang berkecimpung di bisnis chip crypto adalah untuk mengamankan pasokan unit pemrosesan grafis, atau GPU, untuk para gamer, jelas Huang. Meskipun GPU dapat digunakan untuk menambang, chip CMP tidak dapat digunakan untuk bermain game, dan juga chip GMP lebih mudah diproduksi.
Huang juga mengatakan bahwa pasar game saat ini sedang berada di posisi paling prima sepanjang sejarah, dan perusahaan tidak mau mengambil risiko kehilangan momentum karena penambang kripto terus membeli kartu grafis yang ditujukan untuk para gamer.
"Kami mengharapkan CMP dapat memuaskan para penambang dan menjaga mereka tetap berada di sana" sehingga produk ini dapat melindungi pasokan kartu grafis untuk para gamer, kata Huang melalui panggilan telepon dengan para analis.
"Industri game sangat besar, dan yang lebih menarik lagi adalah saat ini game tidak lagi hanya terbatas pada bermain game saja. Game mulai masuk ke dalam olahraga, e-sports. Game mulai digabungkan dengan seni. Game pun masuk dalam kehidupan sosial. Sekarang, game memiliki pengaruh budaya yang begitu besar, bentuk hiburan terbesar, dan menurut saya hal yang sedang kita alami akan bertahan lama," kata Jensen.
Pasokan terbatas dan permintaan besar terhadap kartu grafis GeForce menjadi alasan utama pendapatan Nvidia melonjak pada kuartal pertama, naik 84% menjadi US$ 5,66 miliar melebihi ekspektasi perusahaan dan juga Wall Street.
Ada kemungkinan bahwa ada permintaan yang sangat besar untuk game PC, dipercepat karena pandemi Covid-19, serta berkurangnya kapasitas produksi microchip di seluruh dunia.
Tetapi mungkin juga kartu-kartu grafis ini dibeli oleh penambang mata uang kripto, yang dapat memanfaatkan kemampuan pemecahan masalah yang terdapat pada kartu grafis menjadi eter, mata uang kripto dengan valuasi terbesar kedua setelah bitcoin.
Nvidia tidak dapat memastikan. CFO Colette Kress mengatakan "sulit untuk menentukan sejauh mana" kontribusi penambang cryptocurrency ke divisi game milik mereka.
Namun Nvidia juga ingin mengetahui jawaban terhadap pertanyaan tersebut, hal ini coba dijawab oleh Nvidia dengan mulai menambahkan perangkat lunak ke kartu gimnya untuk mempersulit penambangan.
(hps/hps)
Next Article Kejatuhan Harga Bitcoin dari Masa ke Masa