
Belum Jadi Bank Digital, Kapan Bank Ganesha Suntik Modal?

Jakarta, CNBC Indonesia - Manajemen PT Bank Ganesha Tbk (BGTG) menyampaikan rencana pengembangan bisnis digital mereka ke depan yang merupakan upaya Bank Ganesha dalam menyikapi perubahan perilaku pasar.
Melalui public expose yang dilaksanakan 19 Mei 2021 lalu, manajemen Bank Ganesha menyatakan perseroan memiliki rencana untuk melirik ke pasar lifestyle banking dan menjangkau segmen generasi muda, melalui sinergi dan kerja sama dengan mitra-mitra strategis.
Pihak manajemen juga menyampaikan bahwa saat ini mereka telah bekerja sama dengan beberapa fintech, terutama dalam penyaluran kredit. Ke depannya Bank Ganesha berencana untuk mengembangkan kerja sama dengan G-Tech, perusahaan yang tergabung dalam Grup MAP yang berfokus peningkatan digital engagement konsumen. Kerja sama ini dilalukan untuk pengembangan e-Commerce MAP eMall serta e-money Gpay sehingga dapat menjangkau jaringan customer yang lebih luas.
Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia itu, disebutkan pula efek pandemi Covid-19 yang dialami Bank Ganesha berdampak pada penurunan bisnis debitur dan menurunnya outstanding kredit, sehingga mengakibatkan non-performing loan (NPL) pada tahun 2020 mengalami peningkatan.
Pada 2020 Bank Ganesha juga mengalami penurunan laba akibat penurunan suku bunga kredit, kenaikan biaya dana pihak ketiga, pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) dan penurunan outstanding kredit mengakibatkan rasio net interest margin (NIM) menurun dan rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) masih di atas 90%.
Saat ini Bank Ganesha masih tergolong Bank BUKU II dengan modal inti Rp 1-5 triliun.
Pada penutupan perdagangan sesi-I Selasa (25/5) saham BGTG melemah 0,86% ke harga Rp 115/saham. Dalam seminggu saham bank mini ini menguat 0,88% dan sebulan turun 1,71%. Bank Ganesha memiliki total kapitalisasi pasar Rp 1,29 triliun.
Pada sesi II, saham Bank Ganesha ditutup minus 1,22% di posisi Rp 114/saham dengan kapitalisasi pasar Rp 1,27 triliun.
Penambahan Modal
Lebih lanjut, manajemen BGTG menyatakan, terkait dengan rencana penambahan modal, Bank Ganesha telah berkomitmen untuk memenuhi pemenuhan modal inti sesuai dengan penyampaian Rencana Bisnis Bank (RBB) yang telah disampaikan kepada OJK.
"Saat ini terdapat beberapa opsi yang sedang kami dalami untuk mencari solusi yang terbaik bagi Bank Ganesha. Kami harapkan pelaksanaannya dapat memenuhi tenggang waktu yang telah ditetapkan," tulis manajemen BGTG.
Adapun pada keterbukaan informasi 5 Maret 2021, Presiden Direktur BGTG Lisawati dan Direktur BGTG Sugiarto Surjadi menegaskan saat ini perseroan belum ada rencana untuk melakukan perubahan strategi usaha.
"Saat ini, kami juga berencana untuk menjadi bank digital, namun kami telah melakukan transformasi digital untuk memberikan kemudahan bagi nasabah dalam hal pelayanan dan transaksi seiring dengan perkembangan teknologi dan perubahan perilaku nasabah," tulis keduanya.
Perseroan juga belum mengetahui adanya rencana penggabungan usaha atau pengambilalihan saham perseroan oleh pihak lain. Perseroan pun belum mendapatkan informasi terkait investor strategis, termasuk investor strategis dan mekanisme aksi korporasi dalam rangka pemenuhan modal inti. Perseroan akan selalu berkomitmen dalam pemenuhan Ketentuan V.1 Peraturan Bursa No. I-A.
"Sampai saat ini kami juga belum mengetahui adanya salah satu unicorn ataupun investor strategis yang berencana melakukan akuisisi atas saham Perseroan."
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Saham Bank Ganesha Bolak Balik Dipompom Rumor Akuisisi