
Gojek Masuk, Matahari Siap Rights Issue Rp 800 M Tahun Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Induk emiten Grup Lippo, PT Multipolar Tbk (MLPL) memastikan PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) atau pengelola Hypermart sedang dalam tahapan perencanaan untuk melangsungkan proses untuk menambah modal dengan skema hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue di tahun ini.
Direktur Business Development and Investor Relation MLPL Agus Arismunandar mengungkapkan, rencana penambahan modal itu sejalan dengan rencana penguatan modal MPPA yang saat ini perseroan bertindak sebagai pemegang saham pengendali di perusahaan pengelola Hypermart tersebut.
"Rights issue masih dalam tahap perencanaan, akan dijelaskan dalam prospektus resmi. Saat ini belum ada informasi resmi yang bisa kita sampaikan," kata Agus, dalam paparan publik, Selasa (25/5/2021).
Namun ia mengakui, ke depan MPPA memang akan fokus pada layanan konsumen yang berbasis teknologi.
Terlebih lagi, baru-baru ini, MLPL melepas kepemilikan saham MPPA kepada tiga investor, yakni Panbridge Investment Ltd. yang mengambil porsi 3,33% dan PT Pradipa Darpa Bangsa sebesar 4,76.%.
Perusahaan ini, Pradipa, bergerak berdomisili di Jakarta Selatan dan bergerak di bidang jasa aktivitas profesional, ilmiah dan teknis.
Pradipa Darpa Bangsa dimiliki oleh PT Aplikasi Karya Anak Bangsa atau Gojek sebesar 99,996% dan PT Dompet Aplikasi Karya Anak Bangsa alias GoPay sebesar 0,004%.
Sementara satu investor lagi yakni Threadmore Capital Ltd. yang membeli 3,81% saham MPPA.
Sebelumnya, Sekretaris Perusahaan Matahari Putra Prima, Danny Kojongian mengungkapkan, MPPA menargetkan perolehan dana dari rights issue akan mencapai Rp 500 miliar sampai dengan Rp 800 miliar.
Matahari akan menggunakan dana rights issue untuk memperkuat neraca keuangan dan modal kerja untuk mendukung strategi memperkuat jaringan atau logistik dan kemampuan analisa big data.
Seperti yang telah disampaikan sebelumnya, perseroan memiliki rencana untuk melaksanakan PMHMETD. Pelaksanaan HMETD tersebut direncanakan akan dilakukan tahun ini, dengan memperhatikan persyaratan sebagaimana ditentukan berdasarkan ketentuan di bidang Pasar Modal yang berlaku, termasuk diperolehnya persetujuan pemegang saham dalam penyelenggaraan RUPSLB serta pengajuan dokumen Pernyataan Pendaftaran kepada OJK.
Jumlah maksimum HMETD serta persyaratan sehubungan HMETD akan disampaikan kemudian sesuai dengan jadwal pelaksanaan HMETD.
Dari pasar modal, saham ditutup pada sesi II, Selasa ini (25/5/), minus 0,43% di Rp 1.150/saham. Padahal dalam sepekan terakhir, saham MPPA melesat 9% dan sebulan sudah naik 34%.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article GOTO Pede Mau Buyback Saham, Ternyata Ini Alasannya!
