Simak! Begini Rencana IBC Jadi Pemain Electric Battery Dunia

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
25 May 2021 09:05
[THUMB] Indonesia Battery Corporation
Foto: Konferensi Pers Indonesia Battery Corporation, Jumat 26 Maret 2021

IBC menargetkan pembangunan smelter High Pressure Acid Leaching (HPAL) yang menghasilkan salah satu komponen baterai akan mulai dibangun pada tahun 2022 mendatang. Agus menyebut saat ini pihaknya masih berkomunikasi dengan calon mitra.

Pada penghujung tahun ini ditargetkan bisa mulai melakukan uji kelayakan (feasibility study/ FS) dan pada tahun depan ditargetkan desain teknis tuntas, sehingga bisa mulai membangun pabrik HPAL.

"Pabrik HPAL diharapkan bisa selesai dua tahun, akhir 2024 sudah terealisasi, sehingga kita bisa dapatkan komponen untuk proses selanjutnya, precursor dan katoda baterai," ungkapnya.

Agus melanjutkan, sampai 2030 ditargetkan IBC akan membangun 30 Giga Watt hours (GWh) baterai. Selanjutnya, akan dibangun pabrik baterai hingga berkapasitas 140 GWh.

"Kapasitas akan ada secara bertahap, karena pasar belum besar. Realitanya kita harus bertahap. Sampai 2030 nanti kita akan membangun 30 Giga Watt hours, selanjutnya kita akan bangun 140 Giga Watt hours seiring dengan berkembangnya pasar dalam negeri maupun luar," tuturnya.

Sebelumnya pembentukan IBC sudah resmi diumumkan oleh Menteri BUMN Erick Thohir sudah pada 26 Maret 2021 lalu. IBC merupakan perusahaan patungan dari empat BUMN.

Di antaranya Holding BUMN Industri Pertambangan MIND ID (PT Indonesia Asahan Aluminium/Inalum), lalu PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Pertamina (Persero) dan PT PLN (Persero). Kepemilikan saham dari masing-masing BUMN ini adalah 25%. (*)

(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular