IHSG Merah, Asing Jualan BMRI-PGAS & Borong BBRI-BBCA

Jakarta, CNBC Indonesia -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ditutup di zona merah pada perdagangan Senin (24/5/2021), setelah sebelumnya sempat bergerak di zona hijau. Indeks bursa saham acuan Tanah Air tersebut ditutup melemah 0,16% ke level 5.763,63.
Data perdagangan mencatat sebanyak 191 saham menguat, 320 melemah dan 137 lainnya stagnan. Nilai transaksi hari ini turun tipis menjadi Rp 9 triliun. Namun, investor asing tercatat melakukan aksi beli bersih (net buy) di pasar reguler sebesar Rp 389 miliar.
Asing tercatat mengoleksi dua saham perbankan big cap, yakni PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).
Berikut saham-saham yang dikoleksi oleh asing pada hari perdagangan Kamis (20/5/2021).
Dikala IHSG tak berhasil bertahan di zona hijau dan membeli beberapa saham, asing juga tercatat melepas beberapa saham, yang salah satunya adalah saham bank big cap, yakni PT Bank Mandiri Tbk (BMRI). Selain melepas saham BMRI, asing juga melepas saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) pada hari ini.
Adapun saham-saham yang dilepas oleh investor asing pada hari ini adalah:
Sentimen perdagangan pekan ini tentu saja masih seputar pandemi virus corona (Covid-19), dimana para pelaku pasar masih akan memperhatikan perkembangan Covid-19, terutama di kawasan Asia dan di Indonesia dimana ada potensi dalam berberapa minggu kedepan terjadi lonjakan kasus Cov-19 di dalam negeri akibat arus balik pemudik pasca liburan Idul Fitri.
Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) mencatat, jumlah pasien positif Covid-19 di negara-negara Asia Selatan dan Timur per 20 Mei 2021 mencapai 29.258.662 orang. Bertambah 298.324 orang dibandingkan sehari sebelumnya.
Malaysia mulai menjadi sorotan dunia. Pada Kamis pekan ini, 59 orang meninggal dunia akibat serangan virus yang awalnya menyebar di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Republik Rakyat China tersebut. Ini adalah angka kematian harian tertinggi sejak virus corona mewabah di Negeri Harimau Malaya.
Kini total pasien positif corona di Malaysia adalah 492.302 orang. Di level Asia Tenggara, hanya lebih sedikit dari Indonesia dan Filipina. Dinamika ini membuat pemerintah Malaysia memberlakukan karantina wilayah (lockdown) yang dalam 'kearifan lokal' disebutMovement Control Order (MCO).
Tidak hanya Malaysia, Singapura dan Taiwan juga terpaksa memberlakukan lockdown karena lonjakan kasus corona.
Sedangkan dari dalam negeri Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) akan dilakukan hari ini dan keputusan dari RDG tersebut akan diumumkan besok dimana para pelaku pasar tentunya akan memantau keputusan suku bunga acuan pada hari Selasa (25/5/21).
Konsensus pasar memprediksi Perry Warjiyo dkk. masih akan mempertahankan suku bunga acuan di level 3,5% yang merupakan level terendah sepanjang sejarahnya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
IHSG Berantakan! Asing Koleksi ASII-BBCA & Lepas BUKA-BBRI
(chd/chd)