Luar Biasa! Harga Batu Bara Cetak Rekor Tertinggi Tahun Ini

Tirta, CNBC Indonesia
24 May 2021 12:27
Pekerja melakukan bongkar muat batu bara di Terminal Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (23/2/2021). Pemerintah telah mengeluarkan peraturan turunan dari Undang-Undang No. 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja. Adapun salah satunya Peraturan Pemerintah yang diterbitkan yaitu Peraturan Pemerintah No.25 tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral.  (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Bongkar Muat Batu Bara di Terminal Tanjung Priok. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kinerja harga komoditas batu bara minggu lalu ditutup dengan kenaikan tajam. Tak tanggung-tanggung harga batu bara 'ngegas' 6,56% dan tembus rekor tertinggi untuk tahun ini. 

Setelah berhasil melampaui US$ 100/ton, harga kontrak futures (berjangka) batu bara termal ICE Newcastle belum mau turun. Di akhir pekan harga si batu hitam ditutup naik 5,37% ke US$ 107,9/ton.

Secara year to date (ytd) harga batu bara termal sudah naik 32%. Pasar batu bara global ditopang oleh permintaan di Asia. Namun tampaknya kenaikan harga tak mencerminkan maraknya kenaikan kasus Covid-19 di berbagai negara seperti India, Taiwan, Singapura dan Malaysia. 

Seolah rem-nya blong, harga terus melesat. Ada kecenderungan para pelaku pasar terutama big money seperti hedge fund masuk ke bursa berjangka dan mengambil posisi long untuk berbagai komoditas. Salah satunya batu bara. 

Tesis investasi yang mereka pegang adalah kenaikan inflasi yang tinggi. Inflasi merupakan salah satu fenomena yang umum dalam perekonomian. Ketika harga-harga naik berarti daya beli (purchasing powersuatu mata uang turun. 

Tren depresiasi dolar AS di tengah kebijakan moneter ultra longgar dan fiskal countercyclical cenderung mendepresiasi nilai mata uang Paman Sam. Banyak yang mulai lari mencari perlindungan (hedging) dengan membeli aset-aset yang suplainya tidak bisa dikendalikan sesuka hati oleh otoritas layaknya mata uang fiat.

Sentimen boom komoditas juga ikut menjadi pendorong melesatnya harga bahan mentah yang banyak digunakan sebagai input perekonomian mulai dari minyak mentah, batu bara hingga logam dasar yang aplikasinya banyak untuk konstruksi hingga industri elektronik.

Di sisi lain pelaku pasar juga memanfaatkan momentum ketatnya pasokan batu bara China yang membuat harga domestiknya melambung. Minggu lalu harga batu bara termal acuan China Qinhuangdao 5.500 Kcal/kg naik lagi dan semakin dekati RMB 1.000/ton. 

Kenaikan permintaan yang melampaui kapasitas produksi domestik adalah alasan dibalik melejitnya harga batu bara di Negeri Panda. 

Meskipun harga batu bara Newcastle sudah tembus US$ 100/ton, tetapi selisih (spread) harga batu bara China yang masih positif dan lebar memberikan ruang untuk batu bara semakin menguat. 

Selagi harga batu bara domestik China belum mau turun, maka harga batu bara termal Newcastle juga enggan untuk melemah. 


(twg/twg)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Wow Rekor, Harga Batu Bara Tembus Level Tertinggi!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular