Kenapa Heboh dengan IPO GoTo? Cek Dulu Fakta Jeroan Bisnisnya

Tri Putra, CNBC Indonesia
21 May 2021 09:25
Tokopedia Dorong Kenaikan Transaksi UMKM Medan Hingga 2,5x Lipat
Foto: Gojek dan Tokopedia Bentuk GoTo (Dok. GoTo)

Sejatinya peluang cuan dalam jumlah besar bukan datang dari lini bisnis utama Gojek akan tetapi dari bisnis Tokopedia di bidang E-Commerce yang memang sudah lama terbukti mampu mencetak pundi-pundi dolar dalam jumlah yang bukan main.

Sebut saja nama-nama besar di dunia 'toko online' seperti Amazon, Jingdong alias JD.Com, Alibaba, E-Bay, hingga Rakuten yang hampir seluruhnya terbukti berhasil membalikan kerugian yang diderita menjadi laba.

Pertama tentunya, raja E-commerce dunia Amazon yang ternyata sudah berhasil konsisten membukukan laba bersih sejak 2003 dimana saat itu perseroan berhasil mencetak laba US$ 35 juta berbalik dari rugi bersihUS$ 149 juta dari tahun sebelumnya.

Tercatat pada periode ini Amazon hanya merugi di tahun 2012 dan 2014, bahkan sejak membukukan laba pertama kali di tahun 2003, laba bersih Amazon sudah terbang ratusan kali lipat. Catat saja kini di tahun 2019 perusahaan besutan Jeff Bezoz ini berhasil mencetak laba US$ 11,58 miliar, bahkan angka ini naik hampir dua kali lipat di tahun 2020 menjadi US$ 21,331 miliar.

Bahkan setelah sukses di bisnis E-commerce, Amazon mulai merambah lini bisnis lain seperti cloud computing dan game streaming.
Selanjutnya e-commerce terbesar kedua di dunia asal China yakni JD.Com juga mampu membalikan keadaan dari rugi menjadi untung tepatnya di tahun 2018 setelah perseroan merugi.

Perseroan yang tadinya merugi RMB 2,49 miliar di tahun 2018 tiba-tiba berbalik membukukan keuntungan RMB 12,184 miliar di tahun 2019. Bahkan fantastisnya ternyata pandemi membawa berkah ke bisnis e-commerce karena laba bersihnya di tahun 2020 yang merupakan tahun pandemi berhasil naik 4 kali lipat menjadi RMB 49,4 miliar.

Di posisi ketiga e-commerce asal China Alibaba juga sudah mampu mencetak laba sejak 2011 dimana saat itu perseroan bebrbalik membukukan untung bersih RMB 1,18 miliar setelah tahun sebelumnya merugi RMB 803 juta.

Di tahun 2019 perusahaan besutan Jack Ma ini laba bersihnya juga terus tubuh sejak pertama kali cuan dimana perusahaan berkode BABA ini mencetak laba RMB 87,6 miliar dan terus naik ke angka RMB 149,26 miliar di tahun 2020.

Meskipun nantinya berpotensi merubah rugi menjadi laba sejatinya, menurut kabar yang beredar di kalangan para pelaku pasar, Tokopedia saat ini masih merugi.

Sehingga apabila nantinya perusahaan hasil perkawinan kedua startup melantai di bursa di tahun ini ataupun tahun depan, tidak usah kaget apabila anda mendapatkan prospektus perusahaan yang masih membukukan rugi bersih.

Pertanyaanya apakah investor dalam negeri mampu menyambut baik IPO tersebut dan memiliki kepercayaan terhadap manajemen GoTo dimana nantinya perseroan mampu merubah boncos menjadi cuan.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(trp/hps)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular