
Anak Grup Indomobil Mau Rights Issue, Kebut Tambah Modal!

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan bergerak dalam bidang impor dan ekspor kendaraan Grup Indomobil, PT Indomobil Multi Jasa Tbk (IMJS), berencana melakukan penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue.
Akan tetapi total saham baru dan nilai nominal setiap saham masih belum ditentukan oleh perseroan.
Dalam keterangan resminya melalaui BEI, perseroan berencana untuk mengajukan pernyataan pendaftaran segera setelah diperolehnya persetujuan dari RUPS yang akan diselenggarakan oleh perseroan pada 28 Juni 2021.
Induk usaha PT Indomobil Finance Indonesia ini berencana untuk melaksanakan penambahan modal dalam periode maksimal 12 bulan sejak tanggal persetujuan RUPS sesuai dengan peraturan OJK.
Manajemen IMJS berharap dengan penerbitan rights issue ini akan memperkuat struktur permodalan dalam rangka mendukung pertumbuhan usaha dan meningkatkan kinerja keuangan Perseroan.
Peningkatan modal perseroan dalam jangka panjang diharapkan dapat meningkatkan daya saing usaha dan peningkatan hasil investasi bagi pemegang saham Perseroan.
IMJS merupakan anak perusahaan dari PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS) dan tergabung dalam Grup Indomobil.
Baru-baru ini salah satu anak perusahaan IMAS yang lain Indomobil Finance Indonesia untuk ke-11 kalinya memperoleh pinjaman sindikasi dari berbagai bank yang berdomisili di luar negeri dan dalam negeri.
Berdasarkan laporan keuangan yang terakhir dilaporkan pada kuartal III 2020, pendapatan IMJS naik secara tahunan menjadi Rp 3,14 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya di angka Rp 2,92 triliun.
Meskipun mengalami peningkatan pendapatan IMJS malah mengalami kerugian bersih Rp 43,51 miliar pada kuartal III 2020, sementara pada periode yang sama tahun sebelumnya perusahaan mencatatkan laba bersih Rp 83,19 miliar.
Pada penutupan perdagangan Kamis (20/5) ditutup memerah, saham IMJS turun 3,11% ke harga Rp 312/saham. Dalam seminggu terakhir saham ini turun 10,34% dan dalam sebulan melemah 10,86% dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp 2,70 triliun.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Duo Saham Emiten Otomotif Grup Salim Terbang, Ada Apa Nih?
