Saham Emiten TP Rachmat Unjuk Gigi, Saham IPTV-HRUM Ambrol

Aldo Fernando, CNBC Indonesia
20 May 2021 16:55
Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten kilang LPG dan produsen amonia milik taipan TP Rachmat, PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA), berhasil ditutup di deretan top gainers pada penutupan perdagangan hari ini, Kamis (20/5/2021). Melesatnya saham ESSA terjadi seiring adanya aksi beli bersih (net buy) oleh investor asing.

Di kubu 'pecundang', ada saham emiten Grup MNC besutan pengusaha Hary Tanoesoedibjo, PT MNC Vision Networks Tbk (IPTV) yang menembus batas auto rejection bawah (ARB). Selain itu, ada saham emiten tambang milik pengusaha Kiki Barki PT Harum Energy Tbk (HRUM) yang ambles lebih dari 6%.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil kembali ke teritorial hijau hari ini. IHSG naik 0,64% ke posisi 5.797,59 pada penutupan sesi II perdagangan, Kamis (20/5).

Menurut data BEI, ada 252 saham naik, 239 saham merosot dan 147 saham stagnan, dengan nilai transaksi mencapai Rp 10,50 triliun dan volume perdagangan mencapai 14,31 miliar saham.

Investor asing pasar saham masuk ke bursa Tanah Air dengan catatan beli bersih asing mencapai Rp 278,75 miliar di pasar reguler. Sementara, asing mencatatkan jual bersih di pasar negosiasi dan pasar tunai sebesar Rp 296,54 miliar.

Berikut 5 saham top gainers dan losers sesi II hari ini (20/5).

Top Gainers

  1. Wintermar Offshore Marine (WINS), saham +26,92%, ke Rp 132, transaksi Rp 26,3 M

  2. Yelooo Integra Datanet (YELO), +15,24%, ke Rp 121, transaksi Rp 12,2 M

  3. Surya Esa Perkasa (ESSA), +14,37%, ke Rp 382, transaksi Rp 71,4 M

  4. Agro Yasa Lestari (AYLS), +10,00%, ke Rp 99, transaksi Rp 14,6 M

  5. XL Axiata (EXCL), +7,77%, ke Rp 2.220, transaksi Rp 294,1 M

Top Losers

  1. MNC Vision Networks (IPTV), saham -6,82%, ke Rp 246, transaksi Rp 19,5 M

  2. Era Mandiri Cemerlang (IKAN), -6,72%, ke Rp 125, transaksi Rp 12,4 M

  3. Kapuas Prima Coal (ZINC), -6,54%, ke Rp 143, transaksi Rp 35,1 M

  4. Harum Energy (HRUM), -6,47%, ke Rp 5.425, transaksi Rp 42,7 M

  5. Bank Panin Dubai Syariah (PNBS), -6,30%, ke Rp 119, transaksi Rp 34,1 M

Saham ESSA menduduki posisi top gainers setelah melonjak 14,37% ke Rp 382/saham hari ini. Penguatan ini diwarnai net buy asing sebesar Rp 1,33 miliar. Selain itu, saham ESSA berhasil menghentikan pelemahan sejak 2 hari lalu, ketika ambles secara berturut-turut sebesar 0,58% dan 2,34%.

Dalam sepekan, saham ESSA sudah melesat 12,35%, tetapi dalam sebulan terkoreksi 1,04%. 

Kabar terbaru, Surya Esa membukukan perolehan laba bersih sebesar US$ 6,40 juta atau sebesar Rp 92,92 miliar dengan asumsi kurs Rp 14.500 per US$ sampai dengan periode kuartal pertama tahun ini.

Jumlah ini naik signifikan dari perolehan laba bersih di periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$ 1,03 juta setara Rp 14,99 miliar atau mengalami peningkatan sebesar 519,76%.

Berdasarkan laporan keuangan konsolidasi interim yang tidak diaudit per 31 Maret 2021, ESSA berhasil membukukan pendapatan sebesar US$ 68,5 juta, meningkat sebesar 8,86% dibandingkan pada kuartal I-2020 sebesar USD 62,9 juta.

Adapun pendapatan dari segmen amonia meningkat 11,8% di kuartal I-2021 dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Hal ini turut berpengaruh terhadap kenaikan pendapatan ESSA yang sebagian besar kontribusi penjualannya berasal dari segmen amonia sebesar 86% lalu diikuti oleh segmen LPG sebesar 14%.

Di teritorial yang berbeda, saham IPTV menjadi pemuncak top losers setelah menyentuh ARB 6,82% ke Rp 246/saham.

Para pelaku pasar tampaknya melakukan aksi ambil untung (profit taking), setelah saham ini ditutup melonjak 10,00% pada perdagangan kemarin.

Kabar teranyar, anak usaha dari IPTV, PT Asia Vision Network (AVN) bakal melakukan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) di Bursa Nasdaq, Amerika Serikat, alias Wall Street.

Listing atau pencatatan saham AVN ini akan dilakukan melalui perusahaan akuisisi bertujuan khusus atau Special Purpose Acquisition Company (SPAC).

Berdasarkan keterbukaan informasi yang disampaikan perusahaan, listing akan dilakukan melalui Malacca Straits Acquisition Company Limited (MLAC). Nantinya AVN akan menggantikan MLAC untuk listing di bursa saham yang banyak mencatatkan saham-saham perusahaan teknologi ini.

Selain IPTV, saham HRUM juga anjlok sedalam 6,47% ke Rp 5.425/saham. Amblesnya saham emiten tambang batu bara dan nikel ini terjadi seiring aksi jual bersih (net sell) asing sebesar Rp 3,23 miliar.

Praktis, dalam sepekan saham HRUM sudah terkoreksi 0,46%. Adapun dalam 30 hari perdagangan terakhir saha ini masih melesat 10,71%.

TIM RISET CNBC INDONESIA

 


(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dalam Seminggu, Cuan Saham Ini Bisa Beli Tiket VIP Blackpink

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular