
Rupiah Lesu, Dolar AS Sentuh Rp 14.300!

Pertama adalah pembangunan rumah baru (housing starts). Pada April 2021, pembangunan rumah baru turun 9,5% dibandingkan bulan sebelumnya (month-to-month/mtm) ke 1,57 juta unit. Sebulan sebelumnya, pembangunan rumah baru mencapai 1,73 juta unit, terrtinggi dalam 15 tahun terakhir.
Kedua, masih di sektor properti, izin untuk pembangunan rumah baru pada April 2021 adalah 1,76 juta, naik 0,3% mtm. Meski naik, tetapi di bawah ekspektasi pasar yang memperkirakan di 1,77 juta.
Ketiga, bank sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) cabang New York melaporkan indeks aktivitas manufaktur pada Mei 2021 berada di 24,3, Turun dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 26,3.
"Pasar melihat ada transisi. Data ekonomi yang sebelumnya impresif kini mulai melandai. Oleh karena itu, ada sedikit de-risking," kata Quincy Krosby, Chief Market Strategist di Prudential Financial yang berbasis di New Jersey (AS), seperti dikutip dari Reuters.
Perkembangan ini membuat pasar menyesuaikan diri dengan melepas aset-aset berisiko. Setelah di Wall Street, hal yang sama menular ke Asia, termasuk Indonesia. Minimnya arus modal ke pasar keuangan Tanah Air membuat rupiah agak lesu darah.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
