Malaysia Lockdown, Harga CPO Malah Terbang Melayang!

Tirta, CNBC Indonesia
18 May 2021 12:48
CPO
Foto: Antara Foto/Akbar Tado/via REUTERS

Jakarta, CNBC Indonesia -  Selasa (18/5/2021). Kenaikan harga minyak nabati unggulan ekspor Negeri Jiran dan RI ini terjadi di tengah kenaikan kasus infeksi Covid-19 di Malaysia. 

Harga kontrak CP pengiriman Agustus 2021 yang aktif ditransaksikan di Bursa Malaysia Derivatif Exchange naik 2,31% ke RM 4.340/ton. Setelah libur panjang Idul Fitri, harga minyak sawit mentah ambles dan masuk ke periode kontrak yang baru. 

Kabar yang menyebutkan bahwa produksi sawit di Semenanjung Selatan Malaysia yang turun 18% dibanding bulan sebelumnya untuk periode 1-15 Mei membuat harga ikut terangkat. 

Ke depan seharusnya produksi akan semakin membaik terutama di paruh kedua tahun ini. Hanya saja risiko tetap rendahnya produksi masih ada seiring dengan peningkatan kasus infeksi Covid-19 yang terjadi di Malaysia. 

Malaysia juga kembali menerapkan lockdown secara nasional mulai 12 Mei lalu hingga 7 Juni. Lockdown ini merupakan ketiga kalinya, setelah Maret 2020 dan Januari 2021. Malaysia kini berada di tengah gelombang ketiga kebangkitan corona.

Penguncian kembali aktivitas perekonomian tidak hanya berdampak pada penurunan permintaan saja tetapi juga pasokan, terutama bagi negara produsen seperti Malaysia. Sektor perkebunan kelapa sawit Negeri Jiran mengandalkan tenaga kerja asing.

Adanya lockdown akan berakibat pada sulitnya memobilisasi tenaga kerja yang berasal dari luar negeri. Hal ini akan menyebabkan kurangnya tenaga kerja yang berpengaruh pada penurunan produksi. 

Saat ini downside risk untuk harga minyak sawit mentah adalah kenaikan harga yang juga sudah terlalu tinggi. Kenaikan harga yang terlalu tinggi pada akhirnya bisa memicu tren pergeseran pola konsumsi. Apalagi untuk kasus biodiesel. Kenaikan harga CPO yang terlalu tinggi membuat program biodiesel menjadi kurang ekonomis.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(twg/twg)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article CPO Naik 1% Lebih, Harga Tembus RM 3.400/ton Lagi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular