
Amarah Erick, Babat Habis Manajemen Cucu Usaha Kimia Farma!

Usai perombakan habis jajaran Kimia Farma Diagnostika (KFD), manajemen pun mengeluarkan pernyataan resmi. Manajemen KFD langsung melakukan pembenahan menyeluruh dengan memastikan seluruh laboratorium dan klinik perusahaan di seluruh Indonesia telah sesuai dengan standard operating procedure (SOP) dan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance/GCG) di Kimia Farma Group.
Direktur Utama Kimia Farma Apotek (induk KFD) Nurtjahjo Walujo Wibowo mengatakan bahwa KFD bersungguh-sungguh membenahi diri demi kinerja perusahaan yang lebih baik sehingga dapat memberikan layanan profesional dan berkualitas bagi masyarakat.
"Kami memastikan bahwa seluruh laboratorium dan klinik KFD [PT Kimia Farma Diagnostika] di seluruh Indonesia telah menjalankan SOP yang berlaku. Bahkan, KFD bersinergi dengan stakeholder terkait untuk pembenahan secara menyeluruh," ujarnya dalam pernyataan resmi kepada CNBC Indonesia.
Komitmen itu disampaikan menyusul pergantian direksi KFD melalui RUPSLB pada 11 Mei 2021.
Nurtjahjo menegaskan bahwa KFD telah memastikan terlaksanakannya SOP yang sudah ada setelah melakukan cross check antara PT Kimia Farma Apotek dan PT Kimia Farma Diagnostika.
"Kami berkomitmen untuk memberikan layanan berkualitas kepada pelanggan dan kami tidak memberikan toleransi terhadap tindakan yang tidak sesuai dengan GCG dan core value BUMN, yaitu AKHLAK [Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif]," tuturnya.
KFD merupakan anak usaha Kimia Farma Apotek yang menyediakan layanan klinik kesehatan dan laboratorium klinik kesehatan berkualitas.
Layanan KFD itu melengkapi aktivitas bisnis Kimia Farma Apotek sehingga menghasilkan layanan kesehatan lengkap bagi masyarakat Indonesia atau One Stop Health Care Solution (OSHCS).
Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Utama Kimia Farma Diagnostika, Agus Chandra menegaskan bahwa selain penyegaran manajemen, internal perusahaan juga memastikan seluruh klinik dan laboratorium KFD di seluruh Indonesia sudah memenuhi dan menjalankan SOP.
Menurutnya, tindakan penyegaran manajemen KFD adalah salah satu langkah perbaikan untuk meningkatkan kinerja secara menyeluruh.
"Saya sebagai Pelaksana Tugas [Plt.] Dirut KFD diharapkan dapat meningkatkan kinerja dan citra KFD dalam memberikan layanan klinik dan laboratorium sesuai dengan SOP dan GCG PT Kimia Farma Diagnostika," ujarnya.
Perubahan direksi ini bertujuan untuk membangun kembali kepercayaan publik atas citra dan persepsi positif Kimia Farma. Sebelumnya Menteri BUMN Erick Thohir memecat semua direksi Kimia Farma Diagnostika sebagai tindak lanjut dari pemakaian antigen bekas yang terjadi di Bandara Kualanamu, Sumatra Utara.
Kimia Farma Diagnostika pun terus melakukan pembenahan internal. Saat ini, klinik dan laboratorium Kimia Farma Diagnostika melakukan beberapa model perbaikan. Beberapa perbaikan di antaranya, pertama, restrukturisasi organisasi yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja dan pelayanan.
Kedua, penguatan sistem layanan dan supporting dengan mengedepankan aplikasi digital dan cashless.
Ketiga, pengawasan berupa inspeksi mendadak (sidak) dari pihak ketiga, seperti dinas kesehatan, aparat kepolisian, dan dinas lingkungan hidup, dinas kelautan, dan instansi lainnya.
Keempat, sistem pengawasan internal (SPI) yang akan digelar ke seluruh wilayah Indonesia. Ke- lima, penempatan petugas pengawas mutu di setiap branch manager dan outlet KFD.
[Gambas:Video CNBC]
