Babak Belur! Dolar AS Tak Berdaya di Eropa

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
14 May 2021 17:30
Mata uang Euro
Ilustrasi Euro (REUTERS/Dado Ruvic)

Selain itu, aspek penciptaan lapangan kerja juga masih jauh dari cita-cita The Fed yaitu mewujudkan maximum employment. Kementerian Ketenagakerjaan AS melaporkan, jumlah klaim tunjangan pengangguran pada pekan yang berakhir 8 Mei 2021 berkurang 34.000 menjadi 473.000. Angka ini di bawah konsensus pasar yang dihimpun Reuters dengan perkiraan 490.000.

"Dari sisi suplai, ekonomi diibaratkan masih mengikat tali sepatu, belum berlari. Namun nantinya pasti akan ada peningkatan produksi sehingga mampu memenuhi permintaan," kata David Carter, Chief Investment Officer di Lenox Wealth Advisors yang berbasis di New York, seperti dikutip dari Reuters.

Oleh karena itu, sepertinya The Fed masih tetap mempertahankan posisi (stance) kebijakan moneter ultra-longgar sampai keadaan diyakini benar-benar sudah membaik. Artinya, suku bunga acuan rasanya akan tetap rendah, dekat dengan 0%, untuk waktu yang agak lama.

Suku bunga rendah akan membuat imbalan investasi di aset-aset berbasis dolar AS (terutama instrumen berpendapatan tetap seperti obligasi). Ini membuat dolar AS menjadi kurang menarik untuk dikoleksi sehingga dilanda aksi jual. Akibatnya, nilai tukar mata uang ini melemah.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular