Dolar AS Nggak Santai, Giliran Mata Uang Eropa Dibantai!

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
13 May 2021 16:29
A 20 and 50 Euro bank note are seen in front of a cash drawer with Swiss francs in Bern January 16, 2015. REUTERS/Thomas Hodel
Ilustrasi euro (REUTERS/Thomas Hodel)

Jakarta, CNBC Indonesia - Mata uang utama Eropa bergerak cenderung melemah di hadapan dolar Amerika Serikat (AS). Well, hari ini boleh dibilang adalah harinya greenback.

Pada Kamis (13/5/2021) pukul 16:21 WIB, berikut perkembangan kurs mata uang Eropa di pasar spot:

Dominasi dolar AS di Benua Biru sudah bisa diterka. Pada pukul 16:15 WIB, Dollar Index (yang mengukur posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia) menguat 0,11%.

Penguatan dolar AS didorong oleh rilis data inflasi Negeri Adidaya. Pada April 2021, Kementerian Perdagangan AS melaporkan laju inflasi secara bulanan (month-to-month/mtm) adalah 0,8%. Ini adalah yang tertinggi sejak Juni 2009.

Sementara secara tahunan (year-on-year/yoy), inflasi Negeri Paman Sam berada di 4,2%. Ini adalah yang tertinggi sejak Juni 2008.

Inflasi disebabkan oleh permintaan konsumen yang membludak seiring Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari pemerintahan Presiden Joseph 'Joe' Biden dan masifnya vaksinasi anti-virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19). Namun di sisi lain, dunia usaha belum siap sehingga produksi masih terbatas. Akibatnya ya harga pasti naik, inflasi namanya.

Ketika laju inflasi terus terakselrasi secara stabil, maka bank sentral tidak bisa tinggal diam, termasuk The Federal Reserve/The Fed. Oleh karena itu, pelaku pasar kembali berani bertaruh bahwa The Fed bakal menaikkan suku bunga acuan lebih cepat.

"Ketika kenaikan harga sudah menjadi fenomena global, kami memperkirakan The Fed akan menaikkan suku bunga acuan lebih awal. Mungkin akan terjadi pada kuartal I-2023, bukan 2024," sebut riset ING.

Saat suku bunga naik, yang diuntungkan adalah aset-aset berpendapatan tetap seperti obligasi. Imbal hasil (yield) akan terkerek sehingga menarik minat pelaku pasar.

Prospek kenaikan yield obligasi membuat investor memburu mata uang Negeri Stars and Stripes. Dolar AS yang digdaya di Asia kini melanjutkan kejayaan di Eropa.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aji/aji) Next Article Dolar AS Ngamuk, Rekor Tertinggi 20 Tahun!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular