Proyeksi Broker

Wall Street 'Kebakaran', Awas IHSG Diterpa Tekanan Jual!

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
11 May 2021 08:35
Ilustrasi IHSG (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Ilustrasi IHSG (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Di hari terakhir perdagangan bursa menjelang libur panjang Lebaran Selasa ini (11/5/2021), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi dilanda tekanan jual.

Tekanan tersebut bersumber dari kejatuhan bursa saham utama di Amerika Serikat pada perdagangan awal pekan ini yang perlu diwaspadai akan memberikan tekanan jual pada bursa saham domestik. Kejatuhan bursa Wall Street, utamanya dipimpin oleh pelemahan saham-saham berbasis teknologi seperti Apple dan Tesla.

Pada perdagangan Senin (10/5/2021) waktu setempat, Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) melemah 0,1% ke level 34.742,82, S&P 500 merosot 1,04% ke 4.188,43, dan Nasdaq Composite anjlok 2,55%ke posisi 13.401,86.

Senin kemarin, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik sebesar 0,80% ke posisi 5.975,78 poin dengan nilai transaksi Rp 9,18 triliun dan frekuensi 995.231 kali. Adapun, pelaku pasar asing melakukan pembelian bersih senilai Rp 283,45 miliar.

Dalam risetnya, Reliance Sekuritas memaparkan, saham teknologi memimpin penurunan bursa saham AS di awal pekan ini di tengah melonjaknya harga komoditas yang memicu kekhawatiran tentang apakah inflasi akan menggagalkan rebound pertumbuhan di ekonomi terbesar dunia tersebut dan menghentikan rekor reli saham.

"Kemarin, indeks Nasdaq 100 jatuh 2,6% di tengah meningkatnya kecemasan atas inflasi. Saham Tesla dan Apple termasuk yang mengalami penurunan terbesar," tulis Reliance dalam risetnya, Senin (11/5/2021).

Sementara itu, CEO Indosurya Bersinar Sekuritas, William Surya Wijaya menilai, menjelang libur panjang Lebaran, pergerakan IHSG terlihat masih akan bergerak dalam rentang konsolidasi wajar.

Selama IHSG belum mampu menembus level batas atas (resistence) terdekat maka IHSG masih berpeluang untuk mengalami koreksi wajar.

Namun, kuatnya fundamental perekonomian Indonesia yang terlihat dari data yang telah terlansir turut menjadi penunjang bagi pergerakan IHSG, sehingga momentum koreksi wajar masih dapat dimanfaatkan oleh para investor untuk melakukan akumulasi pembelian dengan target jangka pendek.

"IHSG diperkirakan bergerak pada rentang 5.827 - 6.088," kata William.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kemarin Ngamuk! IHSG Siap-siap Tembus Level di Atas 6.100

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular