Tambah Modal, Emiten Luhut Siap Rights Issue 1,8 Miliar Saham

Market - tahir saleh, CNBC Indonesia
10 May 2021 19:14
Luhut Binsar Pandjaitan dalam acara CNBC Indonesia Economic Outlook dengan tema Foto: Luhut Binsar Pandjaitan dalam acara CNBC Indonesia Economic Outlook dengan tema

Jakarta, CNBC Indonesia -  Perusahaan tambang terintegrasi, PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) atau dulu bernama PT Toba Bara Sejahtra, siap menggelar penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue. 

Jumlah maksimal rencana pengeluaran saham dengan HMETD ini sebanyak-banyaknya 1.880.000.000 atau 1,88 miliar saham saham dengan nilai nominal Rp 50/saham. Hanya saja harga pelaksanaan belum ditentukan.

Saham yang akan ditawarkan kepada para pemegang saham dalam rangka Penawaran Umum Terbatas (PUT) ini seluruhnya adalah saham baru yang dikeluarkan dari portepel perseroan serta mempunyai hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan.

Pelaksanaan penambahan modal akan dilakukan sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.32/POJK.04/2015 di mana jangka waktu antara tanggal persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) sampai dengan efektifnya pernyataan pendaftaran tidak lebih dari 12 bulan.

"Perseroan akan akan meminta persetujuan dari pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang akan diselenggarakan pada Kamis, 17 Juni 2021," tulis manajemen TOBA dalam prospektusnya, dikutip Senin (10/5/2021).

"Seluruh dana yang diperoleh dari rencana Penambahan Modal dengan HMETD, setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi yang menjadi kewajiban perseroan, akan dipergunakan untuk memperkokoh struktur permodalan perseroan dan seluruhnya akan digunakan untuk membiayai investasi serta untuk kegiatan secara umum," tulis manajemen TOBA.

Data BEI mencatat, pada perdagangan Senin ini (10/5), saham TOBA ditutup stagnan Rp 500/saham dengan nilai transaksi hanya Rp 14,22 juta. Dengan asumsi harga penutupan ini, potensi dana yang bisa diraih dari rights issue bisa mencapai Rp 940 miliar.

Program MESOP

Tak hanya HMETD, dalam pengumuman ini, manajemen emiten yang sahamnya juga dipegang oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan ini juga akan melakukan penambahan modal tanpa memberikan HMETD atau private placement dalam rangka kepemilikan saham melalui Program Management and Employee Stock Option Plan (Program MESOP).

Program ini sebagai bentuk apresiasi dari perseroan kepada manajemen dan karyawan atas kinerja dan kontribusi terhadap pencapaian tujuan perseroan, sebab itu TOBA bermaksud memberikan hak opsi kepada manajemen dan karyawan untuk membeli saham baru yang akan dikeluarkan.

Pelaksanaan Program MESOP ini dilakukan dengan cara Penambahan Modal Tanpa Memberikan HMETD.

"Tujuan dilakukannya Program MESOP ini adalah untuk memberi motivasi dan penghargaan serta untuk meningkatkan loyalitas manajemen dan karyawan yang telah menunjukkan kemampuan dan kemauan untuk berperan serta sesuai bidang tugasnya masing-masing dalam peningkatan dan pencapaian tujuan usaha perseroan," katanya.

Jumlah saham yang direncanakan dalam Program MESOP adalah sebanyak-banyaknya 160.999.280 saham dengan nilai nominal masing-masing saham adalah Rp 50/saham, atau 2% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan.

Dalam hal pelaksanaan PMTHMETD untuk Program MESOP ini dilakukan tanpa perseroan melakukan penambahan modal melalui HMETD oleh perseroan, maka para pemegang saham perseroan akan terkena dilusi kepemilikan saham sebanyak-banyaknya sebesar 1,9%.

Apabila pelaksanaan PMTHMETD untuk Program MESOP ini dilakukan dengan perseroan juga melaksanakan penambahan modal melalui HMETD oleh perseroan, maka para pemegang saham perseroan akan terkena dilusi kepemilikan saham sebanyak-banyaknya sebesar 20,2% setelah pelaksanaan PMTHMETD untuk Program MESOP.

Sebelum program MESOP, saham TOBA dipegang PT Bara Makmur Abadi 6,25%, BV Bintang Bara 10%, Highland Strategic Holdings Pte Ltd 61,91%, PT Sinergi Sukses Utama 5,10%, PT Toba Sejahtra 10%, dan investor publik 6,74%.

Sebelumnya, pada September 2020, Toba Bara Sejahtra Tbk. resmi melakukan pergantian nama perusahaan menjadi TBS Energi Utama.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut sebelumnya membeberkan kepemilikan sahamnya di TOBA yang dimiliki lewat PT Toba Sejahtra.

"Saya mempunyai saham di Toba Bara Sejahtra, tapi sekarang saya tinggal 10 persen di situ [Toba Bara Sejahtra], itu saja," kata Luhut di kantornya, Rabu (27/2), dikutip CNN Indonesia.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Siap-siap! Emiten Luhut Mau Rights Issue 1,88 Miliar Saham


(tas/tas)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading