Net Buy-Sell

IHSG Hijau! Asing Borong BBCA-BBRI, Lepas BMRI-TOWR

Chandra Dwi Pranata, CNBC Indonesia
05 May 2021 16:29
Diskusi jual beli saham Oppo Stocks in Your Hand di Bursa Efek Indonesia, Senin (18/2/2019). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Diskusi jual beli saham Oppo Stocks in Your Hand di Bursa Efek Indonesia, Senin (18/2/2019). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)berhasil bertahan di zona hijau pada perdagangan Rabu (5/5/2021). Indeks bursa saham acuan Tanah Air tersebut ditutup menguat 0,2% ke level 5.975,91.

Data perdagangan mencatat sebanyak 245 saham terapresiasi, 234 saham terdepresiasi, dan 163 lainnya stagnan. Nilai transaksi pada perdagangan hari ini turun tipis menjadi Rp 9,2 triliun dan investor asing kembali melakukan aksi beli bersih (net buy) sebesar Rp 204 miliar di pasar reguler.

Dua saham bank big capĀ kembali diborong oleh investor asing pada hari ini. Saham bank big cap tersebut yakni PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI).

Berikut saham-saham yang dikoleksi oleh investor asing pada perdagangan Rabu (5/5/2021) hari ini.

Dikala IHSG kembali ditutup di zona hijau serta asing masih mencatatkan inflow dan memborong beberapa saham, asing juga tercatat melego beberapa saham pada hari ini. Adapun saham-saham yang dilego oleh asing adalah:

IHSG sukses bertahan di zona hijau pada perdagangan hari ini, mengindikasikan bahwa pemodal masih percaya dengan prospek ekonomi nasional, terutama setelah rilis pertumbuhan ekonomi kuartal I-2021.

Konsensus yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama masih akan terkontraksi 0,87% (year-on-year/yoy).

Konsensus tersebut jauh lebih rendah dari perkiraan pemerintah dengan Kementerian Koordinator Perekonomian di angka minus 0,3 hingga minus 0,5 persen dan Bappenas di angka minus 0,8%.

Baik dihitung secara tahunan maupun kuartalan, output perekonomian RI mengalami kontraksi. Namun kontraksinya lebih rendah dibandingkan perkiraan konsensus.

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan kontraksi Produk Domestik Bruto (PDB) pada kuartal satu sebesar 0,74% (yoy) atau minus 0,96% (quarter-on-quarter/qoq).

Bagaimana pun juga angka PDB saat ini adalah indikator yang lampau atau lagging sementara pasar cenderung melihat ke depan. Di kuartal kedua tahun ini, ekonomi RI diperkirakan bisa tumbuh di atas 5%. Bahkan pemerintah optimis bisa 7%.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article IHSG Lesu Lagi, Asing Borong BBCA-TLKM & Lepas BUKA-ISAT

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular