
SRIL-Matahari Nyungsep, eh Saham 'Milik' Raffi Ahmad Gainers!

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten yang sempat dikaitkan dengan artis Tanah Air, Raffi Ahmad, PT Digital Mediatama Maxima Tbk (DMMX), melonjak hingga menjadi top gainers hari ini, Senin (3/5/2021).
Di saat yang sama, saham emiten pengelola gerai Matahari, PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) dan emiten tekstil dan garmen PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) terjerumus sebagai top losers.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali terkoreksi hari ini. IHSG anjlok 0,72% ke posisi 5.952,59 pada penutupan sesi II perdagangan, Senin (3/5).
Menurut data BEI, ada 190 saham naik, 307 saham turun dan 144 saham tak bergerak, dengan nilai transaksi mencapai Rp 9,07 triliun dan volume perdagangan mencapai 18,85 miliar saham.
Investor asing pasar saham Indonesia dengan catatan beli bersih asing mencapai Rp 72,40 miliar di pasar reguler. Sementara, asing mencatatkan jual bersih di pasar negosiasi dan pasar tunai sebesar Rp 4,50 miliar.
Berikut 5 saham top gainers dan losers sesi II hari ini (3/5).
Top Gainers
Budi Starch & Sweetener (BUDI), saham +34,40%, ke Rp 168, transaksi Rp 24,1 M
Digital Mediatama Maxima (DMMX), +15,45%, ke Rp 710, transaksi Rp 81,0 M
Bumi Resources Minerals (BRMS), +13,98%, ke Rp 106, transaksi Rp 157,2 M
PP Properti (PPRO), +9,33%, ke Rp 82, transaksi Rp 48,8 M
Kresna Graha Investama (KREN), +8,72%, ke Rp 162, transaksi Rp 18,0 M
Top Losers
Matahari Department Store (LPPF), saham -6,94%, ke Rp 1.675, transaksi Rp 51,9 M
DMS Propertindo (KOTA), -6,37%, ke Rp 294, transaksi Rp 227,8 M
Sri Rejeki Isman (SRIL), -6,29%, ke Rp 149, transaksi Rp 88,8 M
Rukun Raharja (RAJA), -6,02%, ke Rp 250, transaksi Rp 16,0 M
Surya Esa Perkasa (ESSA), -5,73%, ke Rp 362, transaksi Rp 31,2 M
Mengacu pada data di atas, saham emiten yang bergerak di bidang pemasaran perdagangan digital, DMMX, berhasil masuk ke daftar 5 besar top gainers, setelah melesat 15,45% ke Rp 710/saham.
Dalam sepekan terakhir, ini kali kedua DMMX masuk ke dalam top gainers. Sebelumnya, pada Rabu (28/4) pekan lalu, saham ini melonjak 13,76%, ke Rp 620/saham.
Sebelumnya, berdasarkan keterbukaan informasi di BEI, DMMX tercatat bekerjasama dengan perusahaan milik Raffi Ahmah, artis yang biasa dijuluki dengan sang 'Sultan Andara', untuk membentuk perusahaan patungan.
DMMX menggandeng RANS Entertainment (RANS), talent agency milik Raffi Ahmad, untuk membangun platform pemasaran media sosial digital dan pendirian joint venture (JV), PT DMMX Rans Digital (DIGIRANS). Perusahaan ini akan mengelola platform tersebut. DMMX memiliki 33,33% saham senilai Rp 300 juta.
RANS Entertainment mengelola lebih dari 300.000 content creator dan influencer media sosial di Indonesia. Dalam kemitraan ini, DMMX, perusahaan infrastruktur pemasaran digital, menggandeng RANS sebagai creative content creator guna meningkatkan distribusi dan jangkauan konten yang diproduksi oleh talent RANS.
"Wajah para talent RANS yang segar dan akrab akan meningkatkan daya pikat dan daya tarik dari strategi pemasaran kami. Platform ini juga akan memberdayakan content creator untuk meningkatkan distribusi dan monetisasi konten unik mereka yang akan memberi mereka lebih banyak insentif untuk menghasilkan konten yang lebih baik yang dapat menghibur penggemarnya," kata Budiasto Kusuma Direktur Utama DMMX dan Dirut DIGIRANS, dalam keterangan resmi di BEI, dikutip Jumat (26/2).
"Kami sangat senang bermitra dengan DMMX untuk membangun platform yang dapat membawa konten kami ke basis penonton yang lebih luas. Melalui platform ini, kami berharap dapat lebih mendekatkan talent kami dengan basis penggemar mereka," kata Raffi.
Berbanding terbalik, saham emiten pengelola gerai Matahari Grup Lippo, malah ambles sampai menyentuh batas auto rejection bawah (ARB) 6,94% ke posisi Rp 1.675/saham.
Praktis, saham LPPF melanjutkan koreksi sejak Jumat lalu ketika ditutup anjlok 5,26% ke Rp 1.800/saham.
Senasib, saham emiten produsen seragam militer SRIL juga ambles sedalam 6,29% ke Rp 149/saham. Dengan ini, saham ini kembali ambles, setelah pada Jumat pekan lalu merosot 3,64%.
Sebelumnya, Lembaga Pemeringkat Global Fitch Ratings (Fitch) menurunkan peringkat Jangka Panjang Issuer Default Rating (IDR) emiten tekstil dan garmen PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) atau Sritex menjadi C dari sebelumnya CCC-.
Menurut rilis resmi Fitch, Senin (26/4/2021), lembaga yang berdiri sejak 1913 ini juga menurunkan surat hutang US dolar Sritex yang outstanding menjadi C dari CCC dengan Recovery Rating RR4.
Selain itu, di saat yang bersamaan Fitch Ratings Indonesia menurunkan Peringkat Nasional Jangka Panjang Sritex menjadi C (idn) dari CCC- (idn).
TIM RISET CNBC INDONESIA
(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Oalah Saham 'Milik' Raffi Ahmad Jawara Lagi, WIIM-ABBA Drop!
