Curhat Bos Siloam & Kondisi RS di RI Terdampak Pandemi Covid

Lidya Julita Sembiring, CNBC Indonesia
01 May 2021 17:40
Tower 9 wisma atlet pademangan siap tampung pasien Covid-19. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Tower 9 wisma atlet pademangan siap tampung pasien Covid-19. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Untuk membandingkan dengan SILO, Tim Riset CNBC Indonesia akan membahas secara ringkas arus kas lima emiten rumah sakit lainnya sepanjang tahun pandemi 2020.

Kelima emiten tersebut, yakni emiten pengelola rumah sakit Omni Hospitals, PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk (SAME), pengelola RS Hermina PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL).

Lalu, pengelola RS Mitra Keluarga PT Mitra Keluarga Karyasehat (MIKA) dan pengelola RS Mayapada milik taipan Dato Sri Tahir PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk (SRAJ) dan pengelola RS Metro Hospital Grup, PT Metro Healthcare Indonesia Tbk (CARE).

Dari keenam emiten RS di atas, tiga emiten sudah melaporkan kinerja keuangan per akhir 2020 dan bahkan per kuartal I 2021. Tiga emiten tersebut ialah SAME, SILO dan MIKA.

Sementara, sisanya, HEAL, SRAJ dan CARE masih menggunakan laporan keuangan kuartal III tahun lalu.

Dari keenam emiten tersebut, empat emiten yang membukukan laba bersih pada tahun lalu, yakni SILO, MIKA, HEAL dan CARE. Sementara, SAME dan SRAJ kembali membukukan rugi bersih.
Adapun apabila menilik laporan keuangan per 31 Maret 2021, SAME berhasil membalik rugi bersih pada kuartal I 2020 menjadi laba bersih pada periode yang sama tahun ini.

Pertama, MIKA yang membukukan kenaikan laba bersih sepanjang tahun pandemi 2020. Pendapatan MIKA naik 6,69% menjadi Rp 3,42 triliun. Alhasil, laba bersih MIKA terkerek 15,27% menjadi Rp 841,67 miliar pada tahun lalu, dari Rp 730,14 miliar pada 2019.

Arus kas operasi MIKA naik 19,21% menjadi Rp 1,06 triliun pada 2020. Sementara, kas dan setara kas per 31 Desember 2020 naik tipis 0,24% menjadi Rp 705,01 miliar.

Kedua, emiten pengelola RS Omni yang baru saja dicaplok oleh emiten kendaraan investasi Grup Emtek milik taipan Eddy Kusnadi Sariaatmadja PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK).

Pendapatan SAME tahun lalu merosot 4,1% menjadi Rp 507,62 miliar. Seiring dengan itu, rugi bersih pengelola empat RS Omni ini menjadi lebih dalam, dari Rp 114,38 miliar pada 2019, menjadi Rp 449,46 miliar.

Baca: Ultimatum Erick ke Oknum Nakal BUMN: Tak Ada Toleransi!
Arus kas operasi SAME pun seret, dengan anjlok 86,89% menjadi Rp 24,69 miliar. Sementara, kas dan setara kas per akhir periode 2020 naik 15,29% menjadi Rp 26,17 miliar secara tahunan (year on year/yoy).

Contoh lainnya, HEAL yang membukukan kinerja yang ciamik sepanjang 9 bulan pertama tahun lalu. Pendapatan HEAL naik 7,25% menjadi Rp 2,88 triliun per 30 September 2020.

Sejurus dengan itu, laba bersih perusahaan melejit 24,57% menjadi Rp 261,65 miliar, dibandingkan periode yang sama tahun 2019 Rp 210,05 miliar.

Arus kas operasi HEAL pun sangat longgar dengan melesat 280,96% menjadi Rp 986,61 miliar pada September tahun lalu. Bersamaan dengan naiknya kas operasi, kas dan setara kas perusahaan pun terdongkrak 140,85% menjadi Rp 1,04 triliun.

Selanjutnya, emiten pengelola RS Mayapada besutan Dato' Sri Tahir, SRAJ, yang masih membukukan rugi bersih hingga triwulan III tahun lalu.

Kendati meraih kenaikan pendapatan sebesar 5,47% menjadi Rp 811,75 miliar, emiten ini kembali rugi bersih sebesar Rp 54,39 miliar. Angka ini membesar ketimbang rugi bersih tahun 2019 yang sebesar Rp 2,41 miliar.

Di tengah kerugian yang dialami perusahaan, arus kas SRAJ naik 80,50% menjadi Rp 89,50 miliar per 9 bulan pertama 2020. Selain itu, posisi kas dan setara kas pun melonjak 167,25% dari Rp 258,06 miliar pada triwulan III tahun sebelumnya menjadi Rp 689,69 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Terakhir CARE, yang berhasil membalik rugi periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 22 miliar menjadi laba bersih Rp 11,01 miliar pada kuartal III 2020, mencatatkan arus kas yang juga membaik. Per 30 September 2020 arus kas operasi CARE naik menjadi Rp 40,74 miliar secara tahunan dari sebelumnya defisit sebesar Rp 17,10%.

Begitu pula dengan posisi kas dan setara kas yang melonjak tinggi 467,32% menjadi Rp 1 triliun pada kuartal III 2020.

Apabila melihat tilikan sekilas di atas, mayoritas emiten pengelola RS memiliki arus kas yang baik pada tahun lalu di tengah Pandemi Covid-19. Hanya SAME yang mencatatkan arus kas operasion yang ambles sepanjang 2020.

(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular