Duh Gusti! Corona Makin Ngeri, Saham Rumah Sakit 'Ngamuk'

Aldo Fernando, CNBC Indonesia
25 June 2021 10:08
Petugas medis menyuntikan vaksin Covid-19 Sinovac kepada tenaga medis di Rumah Sakit Siloam, Jakarta (14/1/2021). Vaksinasi tahap awal akan menargetkan 1,48 juta Nakes yang di jadwalkan berlangsung Januari 2021. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Penyuntikan Vaksin Covid-19 Kepada Tenaga Kesehatan (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Mayoritas saham emiten pengelola rumah sakit (RS) menguat ke zona hijau pada awal perdagangan pagi ini, Jumat (25/6/2021). Penguatan saham-saham tersebut terjadi tengah kenaikan kasus harian Covid-19 yang mencapai rekor terbaru kemarin.

Berikut gerak saham pengelola RS, pukul 09.42 WIB:

  1. Sejahteraraya Anugrahjaya (SRAJ), saham +17,39%, ke Rp 216, transaksi Rp 486 juta

  2. Medikaloka Hermina (HEAL), +3,50%, ke Rp 5.175, transaksi Rp 14 M

  3. Royal Prima (PRIM), +2,04%, ke Rp 300, transaksi Rp 374 juta

  4. Sarana Meditama Metropolitan (SAME), +1,60%, ke Rp 635, transaksi Rp 6 M

  5. Mitra Keluarga Karyasehat (MIKA), +0,73%, ke Rp 2.770, transaksi Rp 9 M

  6. Metro Healthcare Indonesia (CARE), +0,54%, ke Rp 370, transaksi Rp 14 M

  7. Siloam International Hospitals (SILO), -2,34%, ke Rp 8.350, transaksi Rp 318 juta

Menurut data di atas, 6 saham menguat dan hanya 1 saham ambles. Saham emiten pengelola RS Mayapada, SRAJ, menjadi yang paling melonjak, yakni sebesar 17,39% ke Rp 216/saham. Saham SRAJ berhasil rebound dari koreksi selama 3 hari beruntun.

Selain saham SRAJ, saham pemilik RS Hermina, HEAL, juga melompat 3,50% ke Rp 5.175/saham. Ini membuat saham HEAL berhasil mencatatkan reli penguatan selama 7 hari beruntun. Dalam sepekan saham ini melesat 14,75%, sementara dalam sebulan naik 11,77%.

Adapun saham pengelola jaringan RS Siloam milik Grup Lippo, SILO, malah ambles 2,34% ke Rp 8.350/saham. Kemarin, saham ini ditutup melesat 3,01% ke Rp 8.550/saham.

Kementerian Kesehatan melaporkan, total pasien positif corona di Indonesia per 24 Juni 2021 berjumlah 2.053.995 orang. Bertambah 20.574 orang dari hari sebelumnya, rekor tertinggi penambahan kasus harian sejak kasus perdana diumumkan pada awal Maret 2020.

Dalam 14 hari terakhir, rata-rata pasien positif bertambah 12.007 orang per hari. Melonjak dibandingkan rerata 14 hari sebelumnya yakni 6.314 orang saban harinya.

Mudik lebaran dan kehadiran virus corona varian baru membuat penyebaran menjadi lebih cepat dan luas. Sistem pelayanan kesehatan nasional pun semakin kewalahan.

Beban sistem pelayanan kesehatan tercermin dari angka kasus aktif. Per 24 Juni 2021, jumlah kasus aktif adalah 171.542 orang. Bertambah 11.018 orang dari hari sebelumnya, juga rekor tertinggi sejak virus corona mewabah di Ibu Pertiwi.

Sebanyak lima provinsi di RI mencatatkan tingkat keterisian tempat tidur untuk penanganan Covid-19 di atas 80% seiring dengan pesatnya peningkatan kasus. Padahal untuk mencegah beban berat fasilitas kesehatan, tingkat keterisian tempat tidur (bed occupancy ratio/BOR) idealnya di bawah 70%.

Adapun lima provinsi ini yakni DKI Jakarta (90%), Jawa Barat (88%), Banten (87%), Jawa Tengah (85%), dan DI Yogyakarta (85%).

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan, kenaikan kasus Covid-19 pascamomen lebaran ini dikarenakan adanya peningkatan mobilitas pada saat sebelum pengetatan mudik, larangan mudik, bahkan sesudah pelarangan mudik. Situasi memburuk lantaran protokol kesehatan yang sudah longgar.

"Serta kita ketahui juga dengan dua kondisi yang ada ditambah dengan adanya varian baru ini makin mempercepat laju penularan," kata Siti Nadia.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Siapkan Capex Rp 350 M, Mitra Keluarga Bangun 2 RS Baru

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular