Roundup
Lippo Borong 1 Juta Saham MLPL, INCO Garap Smelter Nikel

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham domestik terjerembab ke zona merah pada perdagangan Kamis kemarin (24/6) meskipun pelaku pasar asing mencatatkan pembelian bersih (net buy).
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,37% ke level 6.012,05 poin dengan nilai transaksi Rp 9,30 triliun. Asing mencatatkan net buy sebesar Rp 86,79 miliar. Sejak awal tahun, net buy asing mencapai Rp 17,01 triliun.
Cermati aksi dan peristiwa emiten berikut ini yang dihimpun dalam pemberitaan CNBC Indonesia sebelum memulai transaksi pada perdagangan Jumat ini (25/6/2021):
1.Garap Smelter Nikel Bahodopi, INCO Gandeng 2 Korporasi China
Emiten pertambangan nikel, PT Vale Indonesia Tbk (INCO) menggandeng dua korporasi asal China untuk membangun proyek smelter feronikel di Bahodopi, Sulawesi Tengah.
Dua perusahaan yang menjadi mitra tersebut ialah Taiyuan Iron & Steel (Grup) Co., Ltd (Taigang) dan Shandong Xinhai Technology Co., Ltd (Xinhai). Perseroan bersama Taigang dan Xinhai telah menandatangani dokumen perjanjian kerangka kerjasama proyek untuk fasilitas pengolahan nikel Bahodopi.
Dalam perjanjian tersebut disepakati, Vale Indonesia, Taigang dan Xinhai akan membentuk perusahaan patungan (JV Co) untuk membangun fasilitas pengolahan nikel di Xinhai Industrial Park, Morowali, Sulawesi Tengah.
JV Co akan membangun delapan lini pengolahan feronikel rotary kiln-electric furnace dengan perkiraan produksi sebesar 73.000 metrik ton nikel per tahun beserta fasilitas pendukungnya.
Semua pihak juga menyetujui Vale Indonesia akan memiliki 49% saham JV Co dan mitra akan memiliki 51% saham dan menyetujui bahwa kebutuhan listrik akan bersumber dari pembangkit listrik tenaga gas untuk mendukung komitmen Vale Indonesia dalam mengurangi emisi karbon.
2.Bayar Utang, Emiten Migas Bakrie Rights Issue Rp 1,8 T
Emiten migas Grup Bakrie, PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG), mengumumkan telah memperoleh pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengenai rencana penambahan modal melalui hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights isssue.
Jumlah saham baru yang akan diterbitkan dalam rights issue ini sebanyak 14,47 miliar saham dengan harga pelaksanaan Rp 126 per saham. Dengan demikian, dari rights issue ini, perseroan akan memperoleh dana sekitar Rp 1,82 triliun.
Direktur Utama dan CEO ENRG, Syailendra S. Bakrie menyampaikan, periode pelaksanaan PUT tersebut akan dilaksanakan pada 6-14 Juli 2021. Adapun cum date pada 30 Juni 2021 di pasar reguler dan negosiasi dan 2 Juli di pasar tunai. Sedangkan, ex date dijadwalkan pada 1 Juli 2021 di pasar reguler dan pasar negosiasi dan 5 Juli 2021 di pasar tunai.
3.MPPA Gelar RUPSLB Private Placement
Emiten pengelola Hypermart milik Grup Lippo, PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) akan menyelenggarakan rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) dan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 16 Juli 2021 di Hotel Aryaduta Lippo Village, Tangerang.
Dalam salah satu agenda RUPSLB, perusahaan akan meminta persetujuan pemegang saham mengenai rencana Penambahan Modal Tanpa Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) atau private placement.
Melalui private placement tersebut, Matahari Putra Prima akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 752.914.792 saham yang mewakili sebanyak-banyaknya 10% saham baru dari jumlah saham perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh.
4.Geser Iqbal Latanro, Eks Bos Taspen Jadi Komisaris Pefindo
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) lembaga rating nasional, PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) merombak susunan pengurus perusahaan dengan mengangkat komisaris baru.
Rapat tersebut menyetujui pengangkatan Iman Firmansyah sebagai anggota Dewan Komisaris Pefindo periode 2020-2024.
Iman Firmansyah sebelumnya menjabat sebagai Direktur Investasi pada PT Taspen (Persero).
Iman Firmansyah diangkat untuk jabatan Komisaris Pefindo menggantikan Iqbal Latanro yang mengundurkan diri karena diangkat sebagai Wakil Komisaris Utama dan Komisaris Independen di PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN).
Sementara itu, Darsono yang habis masa jabatannya sebagai Komisaris Utama Pefindo pada penutupan RUPST 2021 diangkat kembali oleh pemegang saham untuk menduduki posisi Komisaris Utama Pefindo untuk periode 2021-2025.
NEXT: Simak Kabar Emiten Lainnya