Trik Konglomerat Supaya Tetap 'Sehat', Bisnis Rumah Sakit

Jakarta, CNBC Indonesia - Konglomerat bisnis raksasa milik para taipan ternama RI diketahui ramai-ramai masuk ke sektor kesehatan, khususnya pengelola Rumah Sakit (RS). Terbaru, Grup Astra yang mulai masuk ke emiten pengelola RS Hermina, Medikaloka Hermina (HEAL), lewat private placement awal April lalu kini telah menambah kepemilikannya secara signifikan.
Ketika awal private placement Astra diketahui mengeluarkan Rp 45 miliar untuk memperoleh 30 juta saham baru HEAL yang ditawarkan di harga Rp 1.500/saham.
Saham tersebut mulai dicatat tanggal 7 April dan akibat aksi tersebut, jumlah saham beredar ikut meningkat menjadi 14,92 miliar saham, sehingga pasca private placement kepemilikan saham Hermina oleh Astra hanya 0,20%.
Angka tersebut terus naik, yang mana batas 5% yang mengharuskan HEALĀ mengungkapkan nama pemegang saham ke publik setelah perdagangan 9 Juni lalu melalui daftar pemegang saham di KustodianĀ Sentral Efek Indonesia (KSEI)..
Secara spesifik dalam kurun waktu sekitar seminggu (7 Juni hingga 15 Juni), Astra diketahui memborong 74,98 juta saham HEAL pada tujuh hari perdagangan berbeda, dengan total dana yang dikucurkan untuk pembelian mencapai Rp 102,70 miliar.
Sebelumnya, Presiden Direktur Astra International Djony Bunarto Tjondro dalam konferensi pers usai menggelar RUPS Tahunan berkata, kesehatan menjadi salah satu sektor yang diperhatikan perusahaan karena dianggap memiliki prospek cerah setelah ASII melihat korelasi antara prospek sektor kesehatan dengan fakta semakin tumbuhnya pendapatan masyarakat, tingkat kehidupan yang membaik dan GDP per kapita terus tumbuh.
Kepercayaan tersebut setidaknya tercermin dari kinerja keuangan HEAL sepanjang tahun 2021, yang mana perusahaan mampu meningkatkan laba bersih hingga 112% menjadi Rp 1 triliun dari semula hanya Rp 473 miliar pada 2020. Meski demikian, pada kuartal pertama tahun ini laba HEAL tercatat turun 60,72% dari periode yang sama tahun lalu.
Astra bukan konglomerat pertama yang secara agresif masuk ke emiten pengelola RS. Sebelumnya sejumlah konglomerasi raksasa juga telah melakukan aksi yang sama, ada yang dengan cara akuisisi atau membawa perusahaan untuk IPO. Selain itu terdapat juga sejumlah taipan RI juga sudah sejak lama menguasai emiten RS di bursa.