Trik Konglomerat Supaya Tetap 'Sehat', Bisnis Rumah Sakit

Feri Sandria, CNBC Indonesia
20 June 2022 15:10
RS Siloam (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: RS Siloam (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Selain beberapa konglomerat baru yang semakin agresif meningkatkan kepemilikannya di emiten RS, terdapat pula sejumlah pemain lama yang relatif lebih 'santai' karena memang telah dari awal menguasai emiten pengelola RS utama di RI dalam jumlah signifikan.

Setidaknya terdapat tiga taipan yang sudah dari awal menguasai sejumlah RS ternama di Tanah Air. Ketiganya adalah Keluarga Riady yang memiliki Siloam International Hospitals (SILO) lewat Grup Lippo, Dato' Sri Tahir yang menguasai Sejahteraraya Anugrahjaya (SRAJ), emiten pengelola RS Mayapada dan pendiri Kalbe Farma Boenjamin Setiawan yang memiliki Mitra Keluarga Karyasehat (MIKA).

Tahun lalu, SRAJ mencatatkan pertumbuhan pendapatan dan mampu membalikkan kondisi rugi tahun 2020, menjadi laba sebesar Rp 165,31 miliar. Sedangkan MIKA mencatatkan kenaikan laba 46% menjadi Rp 1,23 triliun pada periode yang sama.

Untuk kuartal pertama tahun ini SRAJ masih belum melaporkan kinerja terbaru, sedangkan MIKA mencatatkan penurunan laba bersih 15% dibandingkan tiga bulan pertama tahun lalu.

Sementara itu, emiten RS milik Grup Lippo juga mencatatkan kinerja fantastis tahun lalu dengan laba bersih yang naik 480% tahun lalu menjadi Rp 674,12 miliar. Kinerja laba ini hanya lebih kecil dari dua emiten lain yang tergabung dalam Grup Lippo yakni Matahari Department Store (LPPF) yang mencatatkan laba Rp 913 miliar dari semula rugi dan Link Net (LINK) dengan laba bersih yang tercatat turun menjadi Rp 885 miliar.

Sementara itu untuk kuartal pertama tahun ini, SILO mencatatkan kinerja serupa dengan emiten RS lainnya yakni mengalami penurunan pendapatan dengan laba bersih berkurang 31% dari periode yang sama tahun lalu menjadi Rp 99,29 miliar.

Kepemilikan rumah sakit dalam portofolio bisnis konglomerat bisnis utama RI terbukti mampu membuat kinerja keuangan grup menjadi lebih sehat, setidaknya hal tersebut terjadi tahun lalu. Meski demikian, tahun ini sejumlah emiten RS yang telah menyampaikan laporan keuangannya tetap membukukan laba bersih atau masih dalam kondisi 'sehat', meski nilainya berkurang dari tahun lalu karena pandemi yang tampaknya mulai memasuki fase akhir.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(fsd)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular