Curhat Bos Siloam & Kondisi RS di RI Terdampak Pandemi Covid

Market - Lidya Julita Sembiring, CNBC Indonesia
01 May 2021 17:40
Tower 9 wisma atlet pademangan siap tampung pasien Covid-19. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki) Foto: Tower 9 wisma atlet pademangan siap tampung pasien Covid-19. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Presiden Direktur Siloam International Hospitals Caroline Riady mengaku jaringan rumah sakitnya sempat tertekan dengan adanya serangan pandemi virus Corona yang mulai muncul sejak awal tahun 2020 lalu. Bahkan cash flow atau arus keuangan perusahaan pernah hanya tersisa untuk 21 hari ke depan saja.

Dia mengatakan hal ini terjadi karena banyak pasien yang ketakutan untuk ke rumah sakit. Jumlah pasien rawat jalan maupun rawat inap mengalami penurunan signifikan, sehingga pemasukan ke Siloam berkurang.

Dengan kondisi arus kas bertahan 21 hari, dia mengaku jaringan rumah sakit yang dikelola harus melakukan investasi yang besar untuk mempersiapkan diri menghadapi pandemi. Mulai dari membeli kelengkapan APD (alat pelindung diri) untuk para tenaga kesehatan, hingga mengeluarkan uang untuk membuat unit khusus Covid-19.

Meski begitu, dia mengaku tak menyesali keputusannya itu. Sebab, saat ini dia mengklaim cash flow alias arus kas masih bisa dijaga meski makin tipis.

Dalam laporan kinerja keuangannya sepanjang 3 bulan pertama tahun ini, PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) atau Siloam Hospitals Group mencatat laba bersih Rp 150 miliar di Q1-2021, melesat 672% dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 19,5 miliar.

Berdasarkan data laporan keuangan, laba bersih atribusi tercatat mencapai Rp 144 miliar di kuartal I-2021, melesat 789% dari periode yang sama tahun lalu Rp 16,20 miliar.

Sementara itu, pendapatan meningkat menjadi Rp 1,91 triliun, tumbuh 32,5% dibandingkan Rp 1,44 triliun di Q1-2020.

Adapun sepanjang full year 2020, laba bersih SILO tercatat mencapai Rp 116,16 miliar, pulih dari tahun 2019 yang merugi bersih Rp 338,77 miliar. Pemulihan kinerja menjadi laba ini seiring dengan pendapatan 2020 yang naik menjadi Rp 7,11 triliun dari 2019 Rp 7,02 triliun.

Kembali ke periode kinerja 3 bulan tahun ini, margin laba bersih meningkat menjadi 7,9% di 1Q2021 dibandingkan dengan 1,3% di 1Q2020.

"Peningkatan profitabilitas telah didorong oleh fokus berkelanjutan manajemen untuk meningkatkan pendapatan dan strategi manajemen biaya serta pelaksanaan program pengobatan dan pengujian Covid-19," tulis manajemen SILO, dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, dikutip Kamis (29/4/2021).

Arus kas bebas Siloam mencapai Rp 510 miliar di Q1-2021, dibandingkan dengan Rp 294 miliar di Q1-2020, tumbuh 73,4%.

Arus kas operasional mencapai Rp 622 miliar pada triwulan pertama 2021 dibandingkan dengan Rp 417 miliar pada Q1-2020, tumbuh 49,2%. Pada akhir kuartal pertama 2021, kas dan setara Siloam adalah Rp 1,13 triliun dan Gearing Ratio pada 2,2%.

Jumlah hari pasien rawat inap terus pulih mendekati tingkat pra-Covid dimana Siloam mencatat 179.810 hari di Q1-2021, tumbuh 6,5% kuartal per kuartal dibandingkan dengan 168.911 di Q4-2020.

Jumlah pasien rawat jalan meningkat 4,1% Quarter on Quarter menjadi 545.127 di Q1-2021 dibandingkan dengan 523.506 di Q4-2020. Siloam mencatat peningkatan yang jelas dalam volume pasien yang kembali ke tingkat sebelum Covid-19.

Kinerja Keuangan Rumah Saham Sakit
BACA HALAMAN BERIKUTNYA
HALAMAN :
1 2

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading