Bos Siloam Curhat Krisis Kas, Begini Fakta Sebenarnya

Ferry Sandria, CNBC Indonesia
30 April 2021 08:10
RS Siloam (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: RS Siloam (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten rumah sakit Grup Lippo, PT Siloam Hospital Tbk (SILO) baru saja merilis kinerja keuangan kuartal pertama tahun 2021. Emiten milik Grup Lippo ini mencatatkan peningkatan laba bersih hingga 672% menjadi Rp 150 miliar dari semula hanya Rp 19,5 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Caroline Riady, Wakil Presiden Direktur Siloam International Hospitals sempat menyampaikan situasi sulit terkait beban yang ditanggung perusahaan di awal-awal meluasnya wabah pandemi covid-19 di Indonesia.

Caroline bercerita bahwa pada masa tersebut arus keuangan perusahaan bak kapal yang hampir karam dengan cash flow yang hanya bersisa 21 hari saja.

Sepanjang 2020 kinerja keuangan Siloam memang tidak seperkasa kuartal pertama tahun ini, meskipun begitu kinerja keuangan emiten rumah sakit ini juga tidak dapat dikatakan hancur lebur juga.

Hal ini dapat dilihat dari kinerja keuangan sepanjang 2020 yang masih memperoleh laba bersih senilai Rp 116,16 miliar dari sebelumnya merugi sebesar Rp 338,77 miliar tahun 2019 lalu.

Laba bersih perseroan memang baru terlihat pada laporan tahunan, karena sebelumnya mengalami kerugian selama kuartal II dan III dari awalnya memperoleh laba bersih Rp 16,19 miliar pada kuartal pertama 2020.

Siloam memang mengalami rugi bersih yang cukup besar pada pertengahan tahun, dengan kerugian bersih mencapai Rp 129,74 miliar di kuartal II dan Rp 48,79 miliar pada kuartal III tahun lalu.

Kerugian pada kuartal II dan III memang sejalan dengan apa yang dikatakan oleh Caroline bahwa perusahaan mengalami masa-masa sulit di awal timbulnya pandemi di Indonesia.

Meskipun Caroline berkata sempat di satu momen cash flow Siloam hanya bertahan 21 hari saja, sepanjang 2020, di setiap kuartal jumlah aset lancar berupa kas adan setara kas hampir selalu mengalami kenaikan.

Kuartal I 2020 lalu kas dan setara kas mencapai Rp 500 miliar meningkat dari periode sebelumnya Rp 314 miliar di akhir tahun 2019. Jumlah kas dan setara kas kuartal II 2020 turun sedikit menjadi Rp 453,2, kuartal III naik lagi menjadi sebesar Rp 702,2 miliar dan ditutup di angka Rp 907,53 miliar akhir tahun lalu.

Terbaru kas dan setara kas pada kinerja keuangan kuartal pertama 2020 mencapai Rp 1,12 triliun.


(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kasus Omicron Tembus 2.116, Saham Rumah Sakit Diborong Ramean

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular