
Usai Tekor, Emiten Petrokimia Prajogo Pengestu Cetak Laba Q1

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA), perusahaan milik taipan Prajogo Pangestu baru saja merilis laporan keuangan konsolidasi tidak diaudit untuk kuartal pertama 2021.
Perusahaan petrokimia dengan memproduksi Olefins dan Polyethylene (PE) yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan plastik ini mencatatkan laba bersih US$ 84,38 juta atau setara dengan Rp 1,22 triliun (kurs rata-rata 14.500).
Laba bersih ini berhasil membalikkan kondisi rugi bersih US$ 17,84 miliar atau setara dengan Rp 259 miliar
Melesatnya laba perusahaan salah satu disebabkan oleh biaya produksi yang jauh lebih rendah terlihat dari turunnya beban pokok penjualan secara tahunan sebesar 8,6%.
Selain itu, kenaikan laba bersih ini didorong oleh meningkatnya pendapatan bersih perusahaan sebesar 25,5% secara year-on-year (YoY) menjadi US$ 598,4 juta atau setara Rp 8.676 triliun dari posisi awal di periode sama tahun lalu sejumlah US$ 476,8 juta atau setara Rp 6.939 triliun.
Naiknya pendapatan ini merupakan akibat dari meningkatnya harga jual rata-rata di semua produk, khususnya Ethylene, Polyethylene dan Polypropylene. Selain itu volume penjualan pun relatif stabil.
Meski begitu aset perusahaan mengalami penurunan nilai aset sebesar 3,6% menjadi US$ 3,46 miliar dari posisi akhir tahun 2020 lalu di angka US$ 3,59 miliar.
Adapun liabilitas perusahaan ikut turun 12% dari yang awalnya US$ 1,78 miliar menjadi US$ 1,56 miliar pada kuartal pertama 2021.
Sementara itu, ekuitas perusahaan mengalami kenaikan 4,6% menjadi sebesar US$ 1,89 miliar pada kuartal pertama dari sebelumnya US$ 1,81 miliar di akhir 2020.
Di pasar modal saham TPIA ditutup memerah pada perdagangan Kamis (29/4), turun 1,49% ke level Rp 9950/saham. Dalam sepekan terakhir saham TPIA turun 3,16 dan sebulan turun 10,56%. Kapitalisasi pasarnya mencapai Rp 177,44 triliun.
Direktur Perseroan, Suryandi, menyampaikan pencapaian ini merupakan awal yang baik untuk tahun 2021.
"Hasil kuartal pertama mencerminkan spreads produk yang sehat, eksekusi yang solid dari strategi perusahaan, dan ketahanan finansial yang berkelanjutan. Spreads produk tetap positif seiring dengan meningkatnya permintaan, didorong oleh pertumbuhan regional dan Indonesia yang kuat serta program vaksin yang tengah berjalan," katanya dalam pengumuman di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (29/4/2021).
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Perusahaan Prajogo Pangestu Mau Merger Anak Usaha
