Ada Tsunami Covid di India, Harga Batu Bara Tetap Kuat

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga batu bara termal berjangka ICE Newcastle menguat tipis di awal pekan ini, Senin (26/4/2021). Namun angka kasus infeksi dan kematian akibat Covid-19 di India yang terus melesat patut untuk dikhawatirkan.
Harga kontrak batu bara yang aktif ditransaksikan naik 0,18% ke US$ 85,7/ton. Sepanjang pekan lalu, harga batu bara turun 3,38% secara point-to-point. Harga si batu hitam terpaksa lengser ke bawah US$ 90/ton.
Hanya dalam satu bulan rata-rata kasus harian infeksi Covid-19 di India melonjak sampai 7x. Sebulan lalu rata-rata kasus infeksi harian Covid-19 di India tercatat mencapai 44 ribu kasus. Namun sekarang angkanya sudah mendekati 300 ribu kasus per hari.
Tidak hanya kasus infeksi saja yang meningkat. Angka kematian akibat Covid-19 juga ikut melesat. Dalam kurun waktu sebulan, angka kematian harian Covid-19 di India melonjak hampir 10x.
Untuk menekan penyebaran virus corona, ibu kota New Delhi menerapkan lockdown selama enam hari. Begitu pula dengan Negara Bagian Maharashtra, yang di dalamnya mencakup Mumbai (pusat industri keuangan di India). Beberapa negara juga telah menutup rute perjalanan dari dan ke India, seperti Australia, Inggris, Kanada, dan Uni Emirat Arab.
Kebijakan lockdown di India tentu saja memiliki konsekuensi. Sebagai salah satu negara dengan populasi terbesar di dunia, India merupakan importir batu bara terbesar kedua setelah China.
Pada 2019, volume impor batu bara India mencapai 266,44 juta ton. Dengan adanya pembatasan aktivitas ekonomi di negara tersebut, kebutuhan terhadap energi terutama untuk sektor industri dan komersil terancam menurun.
Kebutuhan akan impor batu bara pun juga menurun. Ini menjadi ancaman bagi negara produsen terutama Australia yang belakangan ini lebih banyak merapat ke India akibat perseteruannya dengan China.
Namun harga batu bara domestik China yang masih tergolong mahal menjadi bantalan bagi penurunan lanjutan harga batu bara acuan global. Apalagi pada kuartal kedua ini kebutuhan dan konsumsi listrik di Negeri Panda diperkirakan meningkat 9%.
Sehingga sentimen memburuknya pandemi Covid-19 di India masih diimbangi dengan permintaan China yang tetap kuat untuk sementara waktu. Harga si batu legam pun sulit untuk terjun ke bawah US$ 80/ton.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
Ngamuk! Harga Batu Bara Dekati US$ 85/Ton
(twg/twg)