Terungkap! Cerita Lo Kheng Hong Babak Belur di Saham BUMI

Monica Wareza, CNBC Indonesia
26 April 2021 12:05
Lo Kheng Hong
Foto: Detikcom

Jakarta, CNBC Indonesia - Namanya menempatkan dana di pasar saham tentu saja tidak selalu memberikan keuntungan untuk para investor. Bahkan di balik cerita suksesnya sebagai investor kondang RI, Lo Kheng Hong, ternyata dia juga pernah mengalami 'nyangkut' di salah satu saham.

Diceritakannya melalui sebuah unggahan video pada 2016, dimana dia pernah berinvestasi di saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) dan kemudian harganya ambles ke harga Rp 50 alias gocap. 

Tak tanggung-tanggung bahkan investor yang dikenal sebagai Warren Buffettnya Indonesia ini memiliki saham BUMI sebanyak 1 miliar saham atau kala itu setara dengan 2,7% di saham tersebut. Diakuinya

"Yang paling buruk itu ketika saya membeli saham BUMI dalam jumlah besar dan sahamnya turun ke Rp 50, untung saya punya kekuatan untuk tidak menjual saham saya di harga Rp 50, bahkan saya membeli lebih banyak. Itu posisi yang paling rendah dalam hidup saya," kata Lo Kheng Hong dalam video yang diunggah dalam akun instagram @lukas_setiaatmaja, dikutip Senin (26/4/2021).

Bahkan ketika itu sempat tersiar kabar bahwa investor kondang ini sudah jatuh bangkrut ketika harga saham ini tidak kunjung bangkit. Namun dia tetap yakin ketika itu lantaran dia tidak memiliki utang sama sekali, bahkan masih memiliki aset lain di saham PT Petrosea Tbk (PTRO).

Meski kehilangan uang dalam jumlah besar, dia tetap berfokus pada asetnya yang ada saat ini, bukan pada asetnya yang hilang di saham tersebut. Hal ini tetap membuatnya tidak stress, bahkan masih sempat untuk mengisi kelas di Universitas Prasetiya Mulya.

"Tetapi ketika saya berada di titik terendah, saya mendapatkan ilmu yang terhebat. Waktu saya di titik terendah, ilmu saham saya bertambah hebat, sangat hebat sekali. Saya membeli saham lebih berhati-hati, berfikir lebih lama," terangnya.

Setelah satu setengah tahun memegang saham ini dan merasakan kerugian, akhirnya Lo Kheng Hong berhasil melepas saham ini di harga Rp 500 pada 2017 lalu.

Mungkin hal ini bisa menjadi pembelajaran bagi para investor saham yang saat ini masih getol untuk terjun ke pasar saham, namun merasa galau karena kondisi pasar yang tak kunjung membaik bahkan cenderung turun dalam beberapa waktu terakhir.


(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article China Impor Batu Bara RI, Saham Batu Bara Meledak

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular