Bursa RI Ditinggalkan Ritel & Investor Kakap, Transaksi Drop

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
26 April 2021 10:20
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Dalam sebulan terakhir ini, aktivitas transaksi di bursa saham RI menyusut drastis. Retata nilai transaksi di bursa saham domestik cenderung stagnan di bawah Rp 10 triliun per harinya.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, pekan lalu drop 11,30% menjadi Rp 8,65 triliun dari Rp9,760 triliun dari pekan sebelumnya. 

Kondisi tersebut berbeda dengan posisi di bulan Januari, rata-rata transaksi saham di bursa saham domestik mencapai Rp 20 triliun perharinya. Kondisi tersebut tak pelak menyebabkan laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak tak jauh dari level psikologis 6.000, bahkan seringkali berada di bawah level tersebut.

Dalam sepekan terakhir ini misalnya, pelaku pasar asing tercatat melakukan aksi jual bersih hingga Rp 1 triliun dan menyebabkan IHSG terkoreksi 1%.

Ada sejumlah faktor yang menyebabkan nilai transaksi di BEI menyusut, antara lain, kebijakan pemangkasan investasi yang di reksa dana dan saham oleh BPJS Ketenagakerjaan alias BP Jamsostek.

Hal ini menyebabkan bursa saham domestik kekurangan daya dorong untuk mencapai level resistance baru. Di sisi lain, belum ada katalis positif yang cukup signifikan yang bisa mengangkat laju IHSG.

Ada beberapa hal yang menyebabkan nilai transaksi di pasar saham menyusut, simak ulasannya.

BERSAMBUNG KE HALAMAN BERIKUTNYA >>>>

Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Laksono Widodo mengatakan turunnya aktivitas pembelian sama BP Jamsostek ini mau tak mau akan mempengaruhi aktivitas investasi institusi lainnya. Hal ini juga berdampak pada turunnya nilai transaksi dan sepinya perdagangan saham.

"Turunnya transaksi dari BPJS TK [BP Jamsostek] cukup berpengaruh terhadap aktivitas transaksi investors khususnya institusi domestik yang memiliki kemiripan dengan BPJS TK [Taspen, dana pensiun, dan lainnya]," kata Laksono di Jakarta, Jumat (23/4/2021).

"BPJS TK dianggap sebagai leader atau mercusuar bagi institusi-institusi domestik tersebut sehingga pasang surutnya aktivitas BPJS TK akan mempengaruhi tindakan institusi-institusi tersebut," lanjutnya.

Sebelumnya lembaga pengelola keuangan perlindungan bagi tenaga kerja ini telah mantap untuk mengurangi porsi investasi di saham dan reksa dana. Kebijakan ini diambil dalam rangka Asset Matching Liabilities (ALMA) Jaminan Hari Tua (JHT).

Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Anggoro Eko Cahyo mengatakan nantinya porsi investasi tersebut akan dialihkan ke investasi obligasi atau investasi langsung. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir risiko pasar seperti yang terjadi belakangan ini.

"Kami lihat strateginya bisa melakukan perubahan dari saham dan reksa dana ke obligasi atau investasi langsung. Sehingga secara perlahan nanti kami akan rekomposisi aset yang ada untuk meminimalisir risiko pasar yang terjadi seperti saat ini," kata Anggoro dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi IX DPR, Selasa (30/3/2021).

Hingga akhir Februari 2021, total dana kelolaan (asset under management/AUM) mencapai BP Jamsostek mencapai Rp 489,89 triliun. Dana tersebut ditempatkan oleh BP Jamsostek pada instrumen investasi yang beragam. Penjabarannya, 65% diinvestasikan pada instrumen obligasi, 14% pada saham dan 12% di deposito.

Mengingat kenaikan IHSG dalam beberapa waktu terakhir ini cenderung terbatas, bahkan stagnan, rupanya investor ritel berani mengambil risiko berinvestasi di aset kripto yang sekarang menjadi tren di berbagai negara.

Investor dan trader berbondong-bondong masuk ke cryptocurrency untuk mencari cuan dengan cepat. Kenaikan harga ini dipengaruhi masuknya perusahaan besar ke dalam investasi. Contohnya Tesla yang mengumumkan pembelian US$1,5 miliar di Bitcoin. Perusahaan milik Elon Musk ini juga membolehkan pembelian mobil listrik dengan Tesla.

Di Indonesia, nilai transaksi aset kripto cukup fantastis. Berdasarkan data CoinMarketCap misalnya, 4 perusahaan yang cukup aktif melakukan transaksi, volume transaksi Indondax mencapai US$ 166,62 juta (Rp 2,41 triliun) dalam sehari. Zipmex, yang beroperasi di Australia, Singapura, dan Indonesia volume transaksinya mencapai US$69,25 juta (Rp 1,1 triliun. Triv, nilai transaksinya mencapai US$77,75 juta (Rp 1,3 triliun) dan Rekeningku.com nilai transaksinya mencapai US$34,44 juta (Rp 499,38 miliar).

Namun berinvestasi di cryptocurrency tidaklah mudah. Harganya kerap naik dan turun dalam sekejap yang membuat risiko berinvestasi sangat tinggi.

"Para calon investor harus memahami apa karakteristik kripto," kata Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Sidharta Utama dalam program Investime CNBC Indonesia, seperti dikutip Jumat (23/4/2021).

Selain itu, masyarakat juga perlu memahami bahwa aset kripto satu dengan yang lainnya tidak sama.Sebab itu investor harus memastikan bahwa aset kripto yang dimiliki memiliki tingkat likuiditas yang tinggi.

"Kemudian dari sisi keamanan, karena ini berarti Anda harus pilih yang mana yang aman. Terakhir, jangan pernah percaya janji keuntungan pasti. Itu tidak mungkin," ujarnya.

Berinvestasi di aset kripto bukan tanpa risiko. Jumat pekan kemarin, nilai kapitalisasi pasar criptocurrency susut US$ 260 miliar atau setara Rp 3.70 triliun. Dalam 24 jam terakhir hargabitcoin turun hampir 10% dan menembus harga US$ 49.281,40 /koin (Rp 715 juta).

Rencana kenaikan pajak capital gain oleh Presiden AS Joe Biden disebut sebagai biang keladi dari kejadian ini. Biden mengumumkan rencananya pada Kamis (22/4/2021).

"Pasar telah berjalan cukup tinggi secara keseluruhan, dan mungkin akan mendingin sebelum langkah berikutnya," kataVijay Ayyar, kepala pengembangan bisnis di bursa cryptocurrency Luno.

Selain itu, investasi di aset kripto belakangan dibayangi sentimen negatif penyelidikan terhadap pendiri salah satu exchanger kripto yang diduga membawa kabur dana US$ 2 miliar (setara dengan Rp 29 triliun).

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular