Parah! Efek Skandal Archegos, Credit Suisse Rugi Rp 4 T di Q1

tahir saleh, CNBC Indonesia
22 April 2021 18:30
Dok. Credit Suisse
Foto: Dok. Credit Suisse

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank investasi global asal Swiss, Credit Suisse melaporkan kerugian bersih yang dialami pada kuartal I-2021 senilai 252 juta franc Swiss atau sekitar US$ 275 juta. Nilai rugi bersih ini setara dengan Rp 3,99 triliun (asumsi kurs Rp 15.868/frans Swiss).

Padahal pada periode yang sama tahun lalu, berdasarkan laporan keuangan di situs resminya, Credit Suisse masih mencetak laba bersih 1,31 miliar franc swiss atau setara Rp 20,85 triliun di kuartal I-2020.

Dilansir CNBC International, kerugian yang dialami ini mencerminkan "beban yang signifikan sehubungan dengan adanya masalah perusahaan pengelola dana atau hedge fund yang berbasis di AS sepanjang kuartal pertama, yang menekan kinerja positif di bisnis manajemen kekayaan (wealth management) dan bank investasi," tulis Credit Suisse.

Tekanan itu terjadi setelah bank investasi ini memperingatkan bakal terjadi kerugian besar di awal bulan ini menyusul skandal yang melibatkan Archegos Capital, perusahaan manajemen investasi yang berbasis di AS.

Lapkeu Credit Suisse Q1 2021Foto: Lapkeu Credit Suisse Q1 2021
Lapkeu Credit Suisse Q1 2021

Lembaga pengelola dana ini mengalami tekanan serius lantaran terkena margin call.

Secara sederhananya, dalam beberapa literatur pasar modal dijelaskan bahwa berinvestasi lewat transaksi margin berarti melakukan penyetoran di rekening sekuritas dan meminjam sisa uang dari sekuritas atau broker untuk investasi.

Hanya saja, ketika pasar bergerak melawan posisi (alias investor kehilangan uang dalam posisi saat ini), investor harus menambah deposit jika tidak maka akan ada penjualan paksa aset atau efek.

Margin call terjadi ketika broker meminta investor untuk meningkatkan margin akibat kehilangan posisi.

Sebagai dampaiknya, Credit Suisse terpukul hingga 4,4 miliar franc Swiss sebagai hasil dari persoalan hedge fund tersebut.

Selain itu, CEO Brian Chin dan Kepala Bagian Risiko dan Kepatuhan, Lara Warner, keduanya mengundurkan diri.

Adapun dewan eksekutif memutuskan untuk membebaskan bonus untuk tahun 2020, dan juga memotong dividen atas laba bersih yang diusulkan.

Manajemen Credit Suisse menyatakan bahwa pendapatan bersih perusahaan yang disesuaikan akan mencapai 7,4 miliar franc Swiss atau Rp 117 triliun pada periode kuartal I, tidak termasuk dampak signifikan dari situasi Archegos. Pendapatan ini 35% dari periode yang sama tahun lalu.

Mengesampingkan skandal Archegos, Kepala Eksekutif Credit Suisse Thomas Gottstein mengatakan pencapaian ini adalah salah kinerja terbaik dalam sejarah Credit Suisse.

"Benar-benar kuartal terbaik dalam 10 tahun terakhir," katanya.

"Kerugian yang kami alami di Archegos tidak bisa diterima dan kami harus mengambil tindakan terkait perubahan manajemen. Kami mengurangi eksposur kami dalam bisnis ini, kami meninjau risiko, kontrol, dan sistem kami di area itu," tambah Gottstein.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Geger Margin Call Bank Raksasa Global, Ini Kronologinya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular