Geger Margin Call Bank Raksasa Global, Ini Kronologinya

Jakarta, CNBC Indonesia - Dua bank global terkemuka dunia, Credit Suisse dan Nomura, memperingatkan bahwa mereka dapat menghadapi kerugian yang signifikan pada kuartal pertama tahun ini. Ini menyusul laporan margin call Senin (29/3/2021).
Kedua bank tak menyebut nama, namun CNBC International menyebut banyak laporan mengaitkan hal ini dengan Archegos Capital Management.
Dalam update perdagangan sebelum bursa AS dibuka Senin kemarin, Credit Suisse bahkan mengatakan sejumlah bank lain juga terkena dampak dan keluar dari perusahaan investasi yang tak disebutkan namanya itu.
"Meskipun saat ini terlalu dini untuk menghitung ukuran pasti kerugian yang diakibatkan dari ini, hal itu bisa menjadi sangat signifikan dan material untuk hasil kuartal pertama kami, terlepas dari tren positif yang diumumkan dalam pernyataan perdagangan kami awal bulan ini," kata Credit Suisse.
Bank itu menambahkan akan memberikan pembaruan lebih lanjut tentang masalah ini pada waktunya.
Secara sederhananya, dalam beberapa literatur pasar modal dijelaskan bahwa berinvestasi pada margin berarti melakukan penyetoran di rekening sekuritas dan meminjam sisa uang dari sekuritas atau broker untuk investasi.
Hanya saja, ketika pasar bergerak melawan posisi (alias investor kehilangan uang dalam posisi saat ini), investor harus menambah deposit jika tidak maka akan ada penjualan paksa aset atau efek.
Margin call terjadi ketika broker meminta investor untuk meningkatkan margin akibat kehilangan posisi.
Nomura juga memberikan update perdagangan pada Senin yang memperingatkan "kerugian signifikan" di salah satu anak perusahaannya di AS. Itu akibat transaksi dengan klien di Negeri Pama Sam.
Bank investasi terbesar Jepang mengatakan sedang mengevaluasi potensi kerugian, yang diperkirakan mencapai US$ 2 miliar.
"Perkiraan ini dapat berubah tergantung pada pembatalan transaksi dan fluktuasi harga pasar ... Nomura akan terus mengambil langkah yang sesuai untuk mengatasi masalah ini dan melakukan pengungkapan lebih lanjut setelah dampak dari potensi kerugian ditentukan," kata bank itu.
Archegos Capital Management terpaksa melikuidasi posisi pada akhir pekan lalu. Pergerakan bernilai miliaran dolar itu menyebabkan gelombang tekanan jual pada hari Jumat lalu, dengan saham media AS dan ADR internet China mengambil beban terberat.
Trader yang meminta untuk tidak disebutkan namanya mengatakan kepada CNBC International akhir pekan lalu, bahwa bukan hanya Credit Suisse yang memaksa Archegos untuk melikuidasi sejumlah posisi. Ada bank lain Goldman Sachs, Morgan Stanley dan Deutsche Bank.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Siapa Archegos Capital yang Buat Bank-bank Kena Margin Call?
