
Disebut The Next Lehman Brothers, Begini Jeroan Credit Suisse

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham salah satu bank terbesar asal Swiss yaitu Credit Suisse terus melemah sepanjang tahun ini.
Sejak awal tahun, harga saham bank kakap tersebut telah anjlok 53,6%. Sejak minggu terakhir September 2022, harga saham Credit Suisse ditransaksikan di bawah CHF 5/unit.
Banyak yang menilai koreksi harga saham bank yang terkenal dengan divisi investment banking-nya tersebut seolah menjadi pertanda krisis keuangan global terjadi.
Pelaku pasar mulai mengantisipasi krisis keuangan 2008 kembali terjadi yang ditandai dengan bankrutnya bank-bank raksasa seperti Lehman Brothers.
Memang kinerja keuangan Credit Suisse mengalami penurunan pada semester I-2022. Secara konsolidasi, pendapatan Credit Suisse yang disesuaikan (adjusted) turun 27% secara year on year pada kuartal II-2022.
Total pendapatan bersih perbankan tersebut tercatat hanya CHF 3,82 miliar. Padahal di periode yang sama tahun lalu masih CHF 5,23 miliar.
Sementara itu beban operasional yang disesuaikan dari perbankan tercatat naik 5% year on year menjadi CHF 4,2 miliar.
Alhasil Credit Suisse pun mencatatkan kerugian sebelum pajak sebesar CHF 442 juta. Apabila kurs tersebut dikonversi ke dalam rupiah dengan nilai saat ini di kisaran Rp 15.430/CHF, maka kerugian sebelum pajak mencapai Rp 6,82 triliun.
Capaian kinerja tersebut berbalik dari kuartal I yang masih mencatatkan keuntungan bersih sebesar CHF 300 juta menggunakan laporan yang disesuaikan.
Artinya sepanjang 2022 kerugian bersih sebelum pajak Credit Suisse mencapai Rp 2,19 triliun. Penurunan kinerja dan harga saham Credit Suisse membuat manajemennya pontang-panting meyakinkan klien kalau mereka dalam kondisi yang tetap baik meski kinerjanya drop.
"Tim aktif menghubungi klien-klien utama dan partner bisnis pada akhir pekan," ujar salah satu eksekutif yang terlibat dalam aktifitas tersebut. "Kami juga mendapatkan telepon dari investor besar kami yang memberikan pesan dukungan," ujarnya.
Lantas seperti apa kekuatan permodalan dan likuiditas yang dimiliki oleh Credit Suisse? Apabila mengacu pada paparan kinerja manajemen dalam pertemuan dengan analis pada kuartal II-2022 permodalan Credit Suisse dilaporkan masih lebih baik dari bank-bank lain.
Rasio kecukupan modal inti (CET1) Credit Suisse dilaporkan berada di 13,5% atau masih lebih baik dari peers bank lain asal Eropa maupun AS.
Rasio cakupan likuiditas Credit Suisse juga berada di 191% paling tinggi dibandingkan bank-bank lain. Serta komposisi aset likuid dengan kualitas baik dari total aset juga masih tinggi di 32%. Bahkan tertinggi dari bank-bank lain.
(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasar Khawatir Pada Kinerja Credit Suisse, Sahamnya Anjlok