Asing Kabur! Sebulan Rp 5,67 T Ditarik dari Bursa RI Gaes

Putra, CNBC Indonesia
22 April 2021 10:20
Ilustrasi IHSG (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Ilustrasi IHSG (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka hijau 0,19% ke level 6.004,79. Pada 9:38 WIB IHSG masih menghijau 0,32% ke level 6.012,45.

Nilai transaksi hari ini sebesar sebesar Rp 2,1 triliun dan terpantau investor asing menjual bersih Rp 177 miliar di pasar reguler. Investor asing memang konsisten keluar dari bursa lokal selama sepekan terakhir.

Tercatat selama sepekan asing sudah melakukan penjualan di bursa lokal sebesar Rp 861 miliar. Bahkan dalam sebulan jualan asing di pasar modal Tanah Air mencapai Rp 5,67 triliun.

Berikut saham-saham yang dijual asing pada perdagangan hari ini.

Tercatat aksi jual asing di saham PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG) masih berlanjut dimana sejak melantai asing terus melepas kepemilikanya di saham ini. Tercatat asing kembali melakukan jual bersih saham TAPG sebesar Rp 206 miliar. Bahkan sejak melantai asing sudah melarikan dana mencapai Rp 1 triliun.

Perusahaan sawit Triputra Grup, TAPG baru saja melantau di bursa pada 12 April lalu di harga Rp 200/unit dan mengumpulkan dana Rp 173 miliar dengan Ciptadana Sekuritas sebagai underwriter.

Sisanya tercatat asing melakukan jual bersih tidak terlalu besar pagi ini dimana PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dijual Rp 25 miliar, PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) dilego Rp 5 miliar, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dilepas Rp 5 miliar, dan PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) dibuang Rp 2 miliar.

Perdagangan saham hari ini sumringah setelah Senat AS baru saja meloloskan aturan Endless Frontier Act. Di mana AS siap menginvestasikan US$ 100 miliar selama lima tahun ke depan untuk penelitian teknologi dasar dan teknologi canggih ditambah US$ 10 miliar untung membangun hub teknologi antar negara.

Meskipun demikian, tensi global terutama diantara dua negara terbesar di dunia AS dan China bisa kembali memanas setelah dua partai terbesar di senat AS, Demokrat dan Republik juga setuju untuk menurunkan aturan yang akan menekan Beijing mengenai masalah hak asasi manusia dan kompetisi ekonomi

Selanjutnya Bank Sentral Eropa (ECB) akan merilis kebijakan moneternya dan pada hari ini dan menjadi rilis yang dinanti-nanti oleh para investor. ECB disebut kemungkinan akan tetap menahan suku bunga di level yang rendah. ECB diekspektasikan akan mempertahankan era suku bunga rendah hingga 2023 atau paling tidak hingga pertengahan 2022.

Meskipun demikian yang dinanti oleh pelaku pasar tentunya adalah apakah ECB akan memutuskan untuk mengurangi perlahan pembelian aset atau tetap melanjutkanya untuk menyuntik likuiditas ke pasar.

Kontraksi ekonomi juga diekspektasikan akan banyak terjadi di negara-negara Uni-Eropa akan tetapi melihat reli mata uang Euro bulan ini, sepertinya investor tidak akan terlalu takut akan hal ini.

Memang investor di negara bagian Uni-Eropa sangat beriorentasi kepada masa depan. Sehingga meskipun kecepatan vaksinasi EU kalah jauh dibanding dengan AS dan Britania Raya, mereka mengangap di EU semakin banyak orang yang divaksin semakin baik, apalagi setelah pemerintah EU kembali memperbolehkan pengunaan vaksin Johnson & Johnson yang sempat geger karena menyebabkan peembekuan darah.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa RI Merah Padam! Tenang...Asing Tetap Borong Saham

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular