Nasabah Asuransi Unit Link Merasa Tertipu, Ini Saran OJK

Market - Yuni Astutik, CNBC Indonesia
21 April 2021 12:43
Ilustrasi Foto OJK Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto

Jakarta, CNBC Indonesia - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat jumlah tertanggung produk asuransi yang dikaitan dengan investasi (PAYDI) mengalami penurunan selama pandemi menjadi 4,2 juta.

"Jumlah tertanggung PAYDI, karena kondisi covid, 2020 menurun drastis dari rata-rata biasanya ada 7 juta pemegang polis, 2020 jadi 4,2 juta. 2020 banyak yang tidak melanjutkan produk ini, atau sudah jatuh tempo. Tambahan nasabah baru tak banyak," kata Kepala Departemen Pengawasan IKNB 2A OJK, Ahmad Nasrullah pada diskusi virtual "Produk Asuransi Unit Link dan Pengawasannya oleh OJK" di Jakarta, Rabu (21/4/2021).

Saat ini, kisruh terkait unit link mencuat, seiring banyaknya nasabah yang buka suara melalui media sosial. Hal ini berawal dari nasabah yang merasa dirugikan saat menjadi nasabah asuransi. Menanggapi ini, OJK mengaku sudah memanggil perusahaan terkait. OJK juga melakukan klarifikasi atas apa yang terjadi.

"Ternyata pegaduan di medsos saat diklarifikasi tidak semua benar. Yang pemegang polis hanya 10% sisanya hanya ikut meramaikan," tegasnya.

Dia menegaskan, mengapa banyak nasabah yang merasa tertipu karena efek dari media. Sebab, jika dibandingkan dengan pemegang polis unit link yang sebanyak 4,2 juta, pengaduan yang masuk ke OJK jumlahnya kecil tidak sampai 100 pengaduan.

"Ini mungkin karena efek media, apalagi setelah dicek perusahaan asuransi beberapa cuma ikut-ikutan. Kalau beberapa kasus memang ada kesalahan agen., ketika terbukti kesalahan agen, harus ganti. Ke depan bisa diperbaiki. Kami mohon berimbang melihat hal ini," ujarnya.

Dia meminta kepada calon nasabah asuransi untuk paham seluk beluk asuransi. Dia menegaskan, tak hanya melihat dari sisi risiko kenaikan alias keuntungan yang didapatkan, namun harus mengetahui secara keseluruhan, termasuk jika agent hanya menjelaskan terkait hal yang baik saja.

"Jadi ini memang strategi pemasaran, dari sisi dia menguntungkan jual produk asuransi. Nasabah harus bawel di awal. Jangan yang untung-untungnya saja," pungkasnya.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

2,8 Juta Nasabah Tutup Polis Asuransi Unit Link, Ada Apa Ini?


(yun/yun)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading