Sah! Rogoh Rp 12 T, DBS Caplok 13% Saham Shenzhen Rural Bank

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
21 April 2021 11:03
Dok DBS Indonesia
Foto: Dok DBS Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Salah satu grup bank terbesar di Asia, DBS Group Holdings Ltd yang berbasis di Singapura, melalui anak usaha DBS Bank Ltd mencapai kesepakatan dan mendapatkan persetujuan dari Monetary Authority of Singapore (MAS) dan China Banking dan Insurance Regulatory Commission, Shenzhen Office (Shenzhen CBIRC) untuk mencaplok 13% saham Shenzhen Rural Commercial Bank Corporation Limited (SZRCB).

Berdasarkan keterangan resminya, nilai akuisisi tersebut setara dengan RMB 5.286 juta (RMB 5,28 miliar) atau S$ 1.079 juta atau setara dengan Rp 11,83 triliun (kurs Rp 2.238/RMB atau yuan China/renminbi).

"Investasi ini sejalan dengan strategi dari DBS Group untuk berinvestasi di negara-negara yang merupakan pasar utama dan mempercepat ekspansinya di pasar yang saat ini tumbuh pesat yaitu Greater Bay Area [GBA] Tiongkok," tulis manajemen DBS, dalam keterangan resmi, Rabu (21/4/2021).

DBS akan mengakusisi 1,35 miliar saham baru dari SZRCB dengan harga RMB 3,91 per saham, merepresentasikan 1,01 kali nilai buku per saham (book value) dari SZRCB per tanggal 31 Desember 2020.

Setelah proses investasi ini selesai, DBS akan menjadi pemegang saham terbesar dari SZRCB dan akan memiliki perwakilan dalam dewan direksi dari SZRCB.

Dampak dari investasi ini akan kurang dari 0,2 percentage points dari rasio kecukupan modal DBS group (CAR, capital adequacy ratio), dan diperkirakan untuk meningkatkan pendapatan dan tingkat pengembalian ekuitas atau return on equity (ROE) secara cepat.

Manajemen DBS menyatakan, investasi ini akan didanai dari dana internal dan diperkirakan akan menyelesaikan proses investasi ini setelah mendapatkan persetujuan dari China Securities Regulatory Commission (CSRC).

Dari situs resminya, SZRCB adalah bank komersial swasta yang dijalankan secara professional, didirikan pada tahun 2005 dengan kantor pusat di kota Shenzhen, China.

SZRCB saat ini beroperasi sebagai salah satu bank dengan jumlah cabang terbesar di Shenzhen, dengan 210 dari 217 cabangnya dan lebih dari 2,100 terminal self-service berlokasi di kota tersebut.

SZRCB juga didukung lebih dari 3.600 karyawan yang melayani 5 juta nasabah ritel aktif dan lebih dari 170,000 nasabah korporasi aktif .

Sekitar 40% dari total kreditnya terdapat dalam segmen ritel dan 60% terdapat di segmen korporasi yang sebagian besar melayani usaha kecil menengah (UKM) di kota Shenzhen.

Berdasarkan dari laporan keuangan SZRCB periode 31 December 2020, SZRCB memiliki RMB 519 miliar atau setara Rp 1.162 triliun (US$ 106 miliar) total aset dan RMB 404 miliar atau Rp 895 triliun (S$ 82 miliar) untuk DPK (dana pihak ketiga).

Adapun untuk laba bersih (net profit after tax/NPAT) senilai RMB 4,8 miliar atau Rp 11 triliun (SGD 976 miliar). Perusahaan ini memiliki sejarah profitabilitas yang kuat, dengan pencapaian rata-rata ROE lebih dari 17% sejak berdiri di tahun 2005.

"Kami bangga dapat menjadi pemilik saham terbesar dari SZRCB dan memiliki kesempatan untuk membangun value proposition yang unik dengan SZRCB di GBA dan sekitarnya," kata Piyush Gupta, CEO dari DBS.

"Kami melihat ini sebagai kemitraan strategis yang saling melengkapi di mana memungkinkan kami untuk tumbuh di GBA dan memanfaatkan keahlian dan jejaring lokal guna memperdalam strategi GBA dari DBS. Secara bersamaan, kami akan mampu untuk membantu meningkatkan pertumbuhan dan transformasi digital dari SZRCB melalui jangkauan regional dan kapabilitas digital kami," tegasnya.

"Kemampuan perseroan dalam mengeksekusi transaksi strategis baru, tidak lama setelah mengambil alih LVB di India, merupakan bukti dari kegesitan dan kemampuan kami untuk tumbuh, seraya mengoptimalkan posisi permodalan kami yang kuat."

Menurut dia, investasi ini akan memungkinkan DBS untuk meningkatkan keberadaannya di Tiongkok, salah satu dari enam pasar utama DBS, dan memiliki performa strategis seperti mempercepat strategi DBS untuk tumbuh dan berkembang di area GBA melalui Shenzhen, yang disinyalir merupakan penghasil GDP per capita tertinggi;

Selain itu, menghasilkan kolaborasi yang bermanfaat antara SZRCB dan DBS Hong Kong dan franchise di Tiongkok, serta jejaring regional DBS lainnya.

"Membuahkan hasil investasi yang menguntungkan dengan cepat dan memposisikan DBS secara strategis dalam meningkatkan kepemilikannya di SZRCB atas liberalisasi sektor keuangan di Tiongkok," katanya.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kebijakan Suku Bunga The Fed, Sumber Kegelisahan Pasar Global

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular