Rame Nih! BKSL Jual Mal AEON Hingga Grab Resmi Borong EMTK

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
20 April 2021 08:28
Infografis, Pergerakan IHSG Sepekan
Foto: Infografis/ Pergerakan IHSG Sepekan/ Edward Ricardo

Jakarta, CNBC Indonesia - Tekanan jual pelaku pasar asing membuat laju bursa saham domestik tergelincir ke zona merah pada perrdagangan awal pekan ini, Senin (19/4/2021).

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup terkoreksi sebesar 0,55% ke level 6.052,54 poin dengan nilai transaksi harian mencapai Rp 9,30 triliun dengan frekuensi sebanyak 986,57 ribu kali. Pelaku pasar asing tercatat melakukan aksi jual bersih hampir Rp 35 miliar.

Cermati aksi dan peristiwa emiten berikut ini yang dihimpun dalam pemberitaan CNBC Indonesia sebelum memulai transaksi di hari Selasa ini (20/4/2021):

1. Jadi Investor, Grab Setor Rp4 T ke Emtek via H Holdings

Manajemen PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (Emtek) akhirnya buka suara terkait dengan masuknya Grab Holdings Inc. yang menjadi memegang 4,6% saham Emtek lewat H Holdings Inc.

Titi Maria Rusli, Corporate Secretary Emtek, menjelaskan bahwa berdasarkan informasi yang diterima perseroan dari H Holdings Inc, perusahaan tersebut adalah afiliasi dari Grab Holdings Inc dan merupakan investor yang telah mengambil bagian atas saham baru yang diterbitkan oleh Emtek melalui Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) alias private placement yang digelar pada 31 Maret 2021.

"Kepemilikan saham H Holdings di Emtek adalah sebesar 4,6% saham yang diterbitkan oleh Emtek," kata Titi Maria, dalam jawaban atas pertanyaan Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Senin (19/4/2021).

2. Erick Thohir Keluarkan Aturan Jual Aset BUMN ke SWF

Kementerian BUMN menerbitkan aturan baru untuk mendukung pelaksanaan pemindahan aset BUMN ke Sovereign Wealth Fund (SWF) - Indonesia Investment Authority (INA). Sehingga aset BUMN kini sudah bisa dijual kepada lembaga pengelola investasi yang baru dibentuk ini.

Hal ini tertuang dalam Peraturan Menteri BUMN No. PER-03/MBU/03/2021 yang telah diundangkan pada 29 Maret 2021. Beleid ini merupakan perubahan ketiga atas PER-02/MBU/2010 yang mengatur tentang Tata cara Penghapusbukuan dan Pemindahtanganan Aktiva Tetap BUMN.

Dari aturan itu tertulis untuk mendukung optimalisasi pelaksanaan tujuan lembaga pengelola investasi, berdasarkan Undan Undang Cipta Kerja, melalui pemindahtanganan aset milik BUMN ke SWF- INA.

3.Akan Ditutup, Citi Jual Bisnis Kartu Kredit & Consumer di RI

Citibank akan menutup seluruh bisnis consumer yang beroperasi di Indonesia termasuk kartu kredit, setelah keputusan dari kantor pusat mengenai penutupan layanan ritel banking di 13 negara. Citi Indonesia akan memulai proses penjualan segmen bisnis consumer.

"Citi kembali menegaskan bahwa tidak ada perubahan seketika dalam hal melayani nasabah Consumer Bank yang berada di Indonesia. Citi akan memulai proses penjualan bisnis Consumer Bank setelah adanya pengumuman bahwa Citi akan keluar dari bisnis Consumer di 13 negara, termasuk di Indonesia, ujar Tito Pasaribu, Corporate Affairs Citi Indonesia, dalam pernyataan tertulis, Senin (19/4/2021).

Tito menjelaskan Citi Indonesia beroperasi di Indonesia melalui unit Institutional Clients Group (ICG), antara lain TTS (Treasury and Trade Solutions), MSS (Markets and Securities Services / Custodian), BCMA (Banking Capital Market Advisory) untuk nasabah-nasabah institusional yang terdiri dari perusahaan lokal, pemerintah dan Badan Usaha Milik Negara, lembaga keuangan dan perusahaan multinasional, Selain itu layanan Citi Commercial Bank (CCB), dan layanan pasar modal melalui PT Citigroup Sekuritas Indonesia (CSI) akan terus beroperasi di Indonesia.

4. GIAA Sepakat Damai dengan 'KPPU' Australia, Ini Perkaranya

PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) menyatakan telah berdamai dengan Komisi Persaingan dan Konsumen Australia (Australian Competition and Consumer Commission/ACCC). Perusahaan juga telah mencabut permohonan banding yang diajukan perusahaan beberapa tahun silam.

Berdasarkan keterbukaan informasi yang dirilis perusahaan, hal ini telah diputuskan dalam Putusan Pengadilan Federal New South Wales, Australia dalam Perkara No. NSD955/2009.

"Berdasarkan Putusan tersebut, Pengadilan telah mengesahkan Perjanjian Perdamaian antara Perseroan dengan ACCC, di mana Perseroan diwajibkan membayar denda dan biaya perkara ACCC dengan mekanisme pembayaran yang akan dilakukan secara angsuran selama 5 tahun terhitung mulai 2021," tulis keterbukaan tersebut, Kamis (19/4/2021).

5.18 Emiten Tambah Modal, Total Nilai Capai Rp 11,4 T

Bursa Efek Indonesia (BEI) menyampaikan terdapat sebanyak 18 perusahaan dalam pipeline bursa untuk melaksanakan penambahan modal melalui hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) atau rights issue dengan potensi total dana yang dihimpun senilai Rp 11,37 triliun.

Menurut Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna, 18 perusahaan tersebut telah mendapat persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk melaksanakan rights issue. Sektor yang paling banyak melakukan aksi korporasi ini dari perbankan untuk memperkuat modal inti dan melakukan ekspansi bisnis.

"11 dari 18 perusahaan tercatat tersebut telah menginformasikan harga pelaksanaan rights issue dengan potensi total nilai fund raise sekitar Rp 11,37 triliun," kata Nyoman kepada awak media.

6. BKSL Jual AEON Sentul City ke Investor Jepang Rp 1,9 T

PT Sentul City Tbk (BKSL), pengelola Mall Aeon Sentul City, menjual aset perseroan kepada Aeon Jepang melalui PT Aeon Mall Indonesia dengan nilai akusisi senilai Rp 1,9 triliun.

Head of Corporate Communication Sentul City, David Rizar Nugroho mengatakan, proses akuisisi ini dilaksanakan pada Kamis (15/4/2021) di Kawasan Sentul City, Babakan Madang, Bogor.

Proses akuisisi Aeon Mall Sentul City tersebut ditanda tangani Presiden Direktur Sentul City Tjetje Muljanto, Direktur PT Sentul City Tbk Iwan Budiharsana dan Direktur Utama PT Aeon Mall Indonesia Daisuke Isobe.

"Investor asal Jepang yang menjadi pembelinya yaitu Aeon Mall, melalui PT Aeon Mall Indonesia," katanya saat dihubungi kepada CNBC Indonesia, Senin (19/4/2021).

7.Dikabarkan Mau Caplok BFIN, Bank Jago Buka Suara

Manajemen emiten bank digital, PT Bank Jago Tbk (ARTO) memberikan penjelasan perihal isu akuisisi perusahaan multifinance, PT Bank BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN).

Dalam penjelasannya kepada Bursa Efek Indonesia, Corporate Secretary Bank Jago, Tjit Siat Fun, perseroan sampai dengan saat ini belum ada rencana melakukan aksi korporasi untuk melakukan akuisisi perusahaan.

"Sampai saat ini perseroan tidak mempunyai rencana untuk melakukan pengambilalihan PT BFI Finance Indonesia Tbk," kata Tjit Siat Fun, Senin (19/4/2021).

Perseroan, katanya, juga tidak mengetahui adanya informasi atau fakta material yang dapat mempengaruhi nilai efek perusahaan atau keputusan investasi pemodal sebagaimana diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan nomor 31/POJK.04/2015 tentang Keterbukaan Informasi atau Fakta Material Oleh Emiten Atau Perusahaan Publik. Dia juga menambahkan, sampai dengan saat ini belum ada Informasi/ fakta/ kejadian penting lainnya yang bersifat material dan dapat mempengaruhi harga efek perseroan yang belum diungkapkan kepada publik.

8.Siapkan Rp 350 M, Ramayana Mau Buyback Jelang Lebaran

Peritel PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) berencana untuk melakukan pembelian kembali saham (buyback) saham hingga 2022 nanti.

Untuk itu perusahaan telah mempersiapkan dana sebanyak-banyaknya Rp 350 miliar untuk program tersebut, termasuk untuk biaya transaksi, komisi pedagang perantara efek, dan biaya lainnya.

Berdasarkan keterbukaan informasi yang dirilis perusahaan di Bursa Efek Indonesia (BEI), jumlah saham yang akan di-buyback kembali maksimasil 354.800.000 saham atau senilai 5% dari seluruh saham perusahaan yang ditempatkan dan disetor penuh.

Rencananya, aksi korporasi ini akan dilakukan usai mendapatkan persetujuan dari pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang telah digelar pada 14 April lalu. Program ini akan berakhir pada 14 Oktober 2022.


(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ada 8 Kabar Wajib Anda Baca Sebelum Trading Hari Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular