Rupiah Bergairah, Dolar Didorong ke Bawah Rp 14.500!

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
20 April 2021 09:09
Dollar AS - Rupiah (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Ilustrasi Rupiah dan Dolar AS (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Pelaku pasar mundur teratur setelah Bank Sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) kembali menegaskan bahwa inflasi belum menjadi persoalan di Negeri Paman Sam. Chris Waller, Anggota Dewan Gubernur The Fed, menyatakan bahwa memang ada waktunya inflasi bakal tinggi, tetapi belum stabil dan berkelanjutan.

"Saya rasa ekonomi siap menanjak. Masyarakat sudah lebih percaya bahwa pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) relatif lebih terkendali dan kita melihat ada kebangkitan aktivitas ekonomi.

"Akan ada saatnya inflasi melonjak. Namun itu temporer saja, tidak akan bertahan lama," kata Weller dalam wawancara bersama CNBC International.

Artinya, kemungkinan kenaikan suku bunga acuan dalam waktu dekat menyempit. Jadi belum ada alasan untuk mengangkat yield lebih tinggi.

Saat harapan kenaikan yield US Treasury Bonds menipis, investor pun move on dan meninggalkan instrumen tersebut. Arus modal berhamburan ke segala penjuru, termasuk ke aset-aset berisiko di negara berkembang seperti Indonesia. Rupiah pun menikmati berkahnya.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular