Yield Treasury Terus Melandai, Harga SBN Acuan Kompak Menguat

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
16 April 2021 19:06
Ilustrasi Obligasi (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi Obligasi (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBCIndonesia - Harga obligasi pemerintah atau Surat Berharga Negara (SBN) kompak ditutup menguat pada perdagangan akhir pekan Jumat (16/4/2021), di tengah penguatan bursa saham Asia dan dalam negeri serta melandainya imbal hasil (yield) obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Kamis (15/4/2021) waktu setempat.

Investor kembali memburu SBN pada hari ini, di tandai dengan penurunan yield di semua tenor SBN acuan. Yield SBN seri FR0087 dengan tenor 10 tahun yang merupakan yield acuan obligasi negara kembali turun sebesar 6,3 basis poin (bp) ke level 6,506%.

Yield berlawanan arah dari harga, sehingga penurunan yield menunjukkan harga obligasi yang sedang menguat, demikian juga sebaliknya. Satuan penghitungan basis poin setara dengan 1/100 dari 1%.

Imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS (US Treasury) acuan tenor 10 tahun terus bergerak melandai dan kini berada di level 1,5886%, setelah rilis data pertumbuhan ekonomi China pada kuartal I-2021 dan rilisa data klaim pengangguran AS periode akhir pekan lalu.

Biro Statistik Nasional (National Bureau Statistic/NBS) China mencatat ekonomi Negeri Panda tumbuh pesat 18,3% secara year-on-year (YoY). "Kuartal pertama menunjukkan momentum dan stabilitas pemulihan," kata lembaga tersebut.

Realisasi itu sedikit lebih rendah ketimbang ekspektasi pasar, konsensus Reuters memperkirakan di 19% YoY. Meski begitu, pertumbuhan 18,3% adalah yang tertinggi sepanjang sejarah pencatatan pertumbuhan ekonomi di Negeri Tirai Bambu.

Dari AS, data penjualan ritel juga menunjukkan angka positif, di mana penjualan ritel Negeri Paman Sam periode Maret 2021 melesat 9,8% atau jauh lebih baik dari proyeksi pasar. Selain itu, harapan pemulihan ekonomi terbuka setelah Departmen Tenaga Kerja AS melaporkan klaim pengangguran di AS menyentuh level terendahnya sejak Maret 2020.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Aksi Ambil Untung di SBN Mulai Mereda, Harga SBN Menguat Lagi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular