Kabar Positif Vaksin dan Stimulus AS Mengangkat Harga SBN

Chandra Dwi Pranata, CNBC Indonesia
02 December 2020 18:06
Ilustrasi Obligasi (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi Obligasi (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga obligasi pemerintah atau Surat Berharga Negara (SBN) pada Rabu (2/12/2020) kompak ditutup menguat, setelah pasar merespons positif kabar terbaru dari perkembangan vaksin virus corona (Covid-19) dan kabar dari stimulus jumbo Amerika Serikat (AS).

Seluruh tenor SBN hari ini ramai dikoleksi oleh investor, ditandai dengan imbal hasil (yield) yang kompak mengalami penurunan.

Sementara itu, yield SBN dengan tenor 10 tahun yang merupakan acuan yield obligasi negara turun 0,7 basis poin ke level 6,178% pada hari ini. Yield berlawanan arah dari harga, sehingga penurunan yield menunjukkan harga obligasi yang naik. Demikian juga sebaliknya. Satuan penghitungan basis poin setara dengan 1/100 dari 1%.

Harga SBN kembali menguat setelah pelaku pasar domestik merespons positif kabar terbaru dari perkembangan vaksin virus corona (Covid-19) dan kabar dari stimulus jumbo Amerika Serikat (AS).

Raksasa sektor farmasi yakni Pfizer dan Moderna dikabarkan semakin dekat dalam mendapatkan izin edar dari Uni-Eropa. European Medicine Agency (EMA) mengatakan siap menyelesaikan hasil penilaian terhadap kedua perusahaan masing-masing pada 29 Desember 2020 dan 12 Januari 2021.

Kabar baik mengenai vaksin ini berhasil menenangkan para pelaku pasar yang sebelumnya panik akibat akan melesatnya angka pasien positif corona dalam minggu-minggu ke depan. Karena para masyarakat akan berkumpul di tengah musim liburan Natal dan Tahun Baru.

Kasus positif corona di AS sendiri sudah naik menjadi dua kali lipat hanya dalam kurun waktu sebulan dan menyentuh rekor tertingginya di angka 4 juta kasus.

Karena kenaikan kasus positif ini sendiri menyebabkan munculnya rasa urgensi di antara para pengampu kebijakan untuk mempercepat proses negosiasi program paket dana stimulus jumbo yang dianggap sangat diperlukan oleh ekonomi sampai vaksinasi massal dilakukan.

Juru bicara kamar House of Representative AS, Nancy Pelosi dan Menteri Keuangan AS, Steve Mnuchin dijadwalkan akan bertemu kembali untuk membahas mengenai paket stimulus sebesar US$ 908 miliar. Stimulus akan disalurkan ke sektor-sektor yang terdampak pandemi virus Covid-19 seperti bisnis-bisnis kecil dan para pengangguran.

Kabar positif ini memicu selera investor global untuk kembali memburu surat berharga pemerintah negara berkembang karena ekspektasi pemulihan ekonomi bakal terjadi secara merata, dan memperkecil premi risiko investasi di negara berkembang.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gelombang Aksi Ambil Untung Membuat Harga SBN Ditutup Mixed

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular