Emiten Lain Untung, Rokok Bentoel Malah Rugi Rp 2,6 T di 2020

Yuni Astutik, CNBC Indonesia
16 April 2021 11:15
PT Bentoel Internasional Investama Tbk atau Bentoel Group.
Foto: PT Bentoel Internasional Investama Tbk atau Bentoel Group.

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bentoel International Investama Tbk (RMBA) salah satu emiten rokok besar di Indonesia mencatatkan rugi bersih Rp 2,67 triliun pada 2020. Adapun pada tahun sebelumnya, tepatnya pada tahun 2019, emiten rokok milik British American Tabacco ini mencatatkan laba bersih Rp 50,6 miliar.

Mengutip laporan keuangan pada keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Jumat (16/4/2021) sepanjang 2020, perusahaan membukukan penjualan sebesar Rp 13,89 triliun.

Angka penjualan tersebut mengalami penurunan 33,3% dibanding dengan tahun 2019 yang mencatatkan penjualan sebesar Rp 20,8 triliun. Selanjutnya, beban pokok penjualan sepanjang 2019 tercatat sebesar Rp 12,5 triliun. Angka tersebut turun 29,5% dibanding tahun sebelumnya yang sebesar Rp 17,74 triliun.

Kerugian ini otomatis menggerus ekuitas Bentoel yang turun dari Rp 8,4 triliun menjadi Rp 5,71 triliun. Dengan jumlah tersebut maka nilai buku (book value ) dari RMBA turun menjadi Rp 157. 

Tak hanya mencatatkan kerugian, perusahaan juga mencatatkan penurunan aset. Sepanjang 2020 total aset Bentoel Rp 12,46 triliun, turun 26% dibanding tahun 2019 yang sebesar Rp 17 triliun.

Kondisi Bentoel berbeda dengan emiten rokok lainnya yang masih mendulang laba selama 2020. Produsen rokok PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) mencatatkan laba bersih Rp 8,5 triliun pada 2020, sementara PT Gudang Garam Tbk (GGRM) masih meraih laba bersih Rp7,64 triliun.

Sebagai informasi, tahun ini tarif cukai hasil tembakau (CHT) atau cukai rokok secara resmi mulai berlaku 1 Februari 2021 sebesar 12,5%. Kenaikan ini secara langsung akan mengerek harga rokok di pasaran.

Penetapan ini dilakukan pemerintah dengan mempertimbangkan berbagai hal, mulai dari sisi kesehatan, tingkat merokok masyarakat, terutama ibu-ibu dan anak yang terus meningkat, hingga kondisi keuangan negara.


(yun/yun)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bos HM Sampoerna Blak-blakan Respons Kenaikan Cukai Rokok

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular