Terkuak! Deretan 10 Fakta Baru Megaskandal Asabri Rp 23 T

Monica Wareza, CNBC Indonesia
09 April 2021 06:36
Kantor Pelayanan ASABRI (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: cover/Asabri/Aristya Rahadian krisabella

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemeriksaan saksi dan penyitaan barang bukti yang berkaitan dengan Perkara Tindak Pidana Korupsi Pengelolaan Keuangan dan Dana Investasi di PT Asabri (Persero) terus bergulir. Direktorat Penyidikan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Agung (Kejagung) terus aktif menyelesaikan kasus tersebut.

Paling baru, pekan ini Kejagung menyita aset dari dua tersangka kasus ini, yakni BTS (Benny Tjokrosaputro) dan HH (Heru Hidayat). Baik Benny Tjokro alias Bentjok maupun Heru adalah dua dari sembilan tersangka kasus ini.

Berikut sejumlah fakta-fakta terbaru dari penyidikan megaskandal korupsi terbesar di Tanah Air ini, berdasarkan pemberitaan CNBC Indonesia dan laporan resmi Kejagung.

1. Ada 9 Tersangka

Kejagung sudah menetapkan sembilan tersangka kasus ini. Mereka adalah Benny Tjokrosaputro (BT) atau Bentjok sebagai Komisaris PT Hanson International Tbk (MYRX), Heru Hidayat sebagai Komisaris Utama PT Trada Alam Minera Tbk (TRAM), Mayjen Purn Adam Rachmat Damiri (ARD) sebagai Direktur Utama Asabri periode 2011-2016, Letjen Purn Sonny Widjaja (SW) sebagai Direktur Utama Asabri periode 2016-2020, dan Bachtiar Effendi (BE) sebagai Kepala Divisi Keuangan dan Investasi Asabri periode 2012-2015.

Sidang lanjutan Jiwasraya. CNBC Indonesia/Andrean KristiantoFoto: Bentjok di Sidang lanjutan Jiwasraya. CNBC Indonesia/Andrean Kristianto

Lainnya yakni Hari Setianto (HS), Direktur Investasi dan Keuangan Asabri periode 2013-2019.

Selanjutnya, Ilham W Siregar (IWS), Kepala Divisi Investasi Asabri periode 2012-2017, Lukman Purnomosidi (LP), Presiden Direktur PT Prima Jaringan & Dirut PT Eureka Prima Jakarta Tbk (LCGP), dan Jimmy Sutopo (JS) sebagai Direktur PT Jakarta Emiten Investor Relationship.

Nama Benny Tjokro dan Heru Hidayat sebelumnya juga ditetapkan sebagai terdakwa kasus asuransi BUMN lainnya yakni PT Asuransi Jiwasraya (Persero) dan mendapat hukuman pidana maksimal, yakni penjara seumur hidup dan kewajiban mengembalikan kerugian kepada negara.

2. Megaskandal Terbesar Rp 23,74 T

Pemerintah mencatat, berdasarkan data Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) total kerugian negara sementara dari kasus dugaan korupsi pengelolaan dana investasi periode 2012-2019 di Asabri masih menjadi yang terbesar di Indonesia yakni mencapai Rp 23,74 triliun atau rinciannya menembus Rp 23.739.936.916.742,58.

Jumlahnya lebih besar dibandingkan dengan kasus perusahaan asuransi jiwa BUMN lainnya yakni PT Asuransi Jiwasraya (Persero) periode 2013-2018 dengan kerugian negara, juga berdasarkan hitungan BPK, mencapai Rp 16,8 triliun.

Besaran hitungan BPK atas Jiwasraya ini beda tipis dengan proyeksi awal Kejagung atas kasus Jiwasraya yakni Rp 17 triliun. Dari jumlah Rp 16,8 triliun itu, terdiri dari kerugian investasi di saham Rp 4,65 triliun dan reksa dana Rp 12,16 triliun.

Kasus lain misalnya Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) tahun 1998, berdasarkan laporan audit investigatif BPK per Oktober 2018, terungkap bahwa kerugian negara dalam kasus ini mencapai angka Rp 4,58 triliun.

Jaksa Agung RI, Sanitiar (ST) Burhanuddin membeberkan kasus korupsi yang terjadi di Asabri saat ini memang merupakan kasus korupsi dengan kerugian terbesar di Indonesia, lebih tinggi dari kerugian Jiwasraya.

"Minta doanya, kasus Asabri ini kasus korupsi terbesar di Indonesia Rp 23,7 triliun, insya Allah beres, jadi saya tidak main-main di sini, dengan segala risiko saya harus tuntaskan," kata ST Burhanuddin, dalam wawancara di podcast bersama Deddy Corbuzier, Februari lalu.

Sejauh ini, menurut Sanitiar, kasus korupsi yang cukup besar dan ternyata melibatkan orang-orang yang sama di kasus korupsi Asuransi Jiwasraya. Misalnya, Benny Tjokrosaputro atau Bentjok, Direktur Utama PT Hanson International Tbk (MYRX), dan Heru Hidayat, Komisaris Utama PT Trada Alam Minera Tbk (TRAM). Keduanya juga ditetapkan sebagai tersangka di kasus korupsi Asabri.

Namun, ia berharap, dana nasabah milik para anggota TNI-Polri ini tak akan hilang. Kejaksaan terus gencar melakukan penelusuran aset milik para tersangka lainnya.

"Kalau kemarin [di kasus] Asuransi Jiwasraya [uang nasabah] bisa kembali, tapi ini kan ada yang pelakunya sama. Artinya sudah disita, kita akan lakukan aset tracing, insya Allah masih bisa," tutur Sanitiar.

3. Ada 328 Bidang Tanah di Bogor Disita

Kejagung melakukan penyitaan aset terkait tersangka BTS (Benny Tjokrosaputro) alias Bentjok berupa 328 bidang tanah dan/atau bangunan di atasnya dengan status sertifikat HGB (hak guna bangunan) yang luas seluruhnya kurang lebih 193 hektare yang terletak di Kabupaten Bogor Jawa Barat.

Penyitaan bidang tanah dan/atau bangunan di atasnya tersebut, telah mendapatkan Izin Ketua Pengadilan Negeri Cibinong dengan Surat Penetapan Nomor : 10 / Pen.Pid / 2021 / PN.Cbi. tanggal 06 April 2021.

"Terhadap aset Tersangka yang telah disita tersebut, selanjutnya akan dilakukan penaksiran atau taksasi oleh Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) guna diperhitungkan sebagai penyelamatan kerugian keuangan negara di dalam proses selanjutnya (K.3.3.1)," kata Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung Leonard Eben Ezer Simanjuntak, dalam keterangan resmi, Rabu (7/4/2021).

NEXT: Deretan Fakta Lainnya

4. Mobil Lexus Heru Hidayat Disita

Pada Rabu (7/4), Kejagung menyita aset yang terkait tersangka HH (Heru Hidayat) berupa satu mobil Lexus Nomor Polisi B 16 SLR, yang merupakan hasil penggeledahan Kantor PT IIKP di Kembangan Jakarta Barat pada Selasa 6 April 2021.

Barang bukti tersebut disita dari Susanti Hidayat selaku Direktur Utama PT Inti Kapuas Arwana Internasional (adik kandung tersangka HH). Selanjutnya, penyitaan terhadap benda bergerak berupa mobil tersebut akan dimintakan persetujuan penyitaan kepada Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Barat.

"Terhadap aset tersangka yang telah disita tersebut, selanjutnya akan dilakukan penaksiran atau taksasi oleh Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) guna diperhitungkan sebagai penyelamatan kerugian keuangan negara di dalam proses selanjutnya. (K.3.3.1)," kata tulis Kejagung.

5. Hotel Brothers Solo Baru Disita

Kejagung melakukan penyitaan aset terkait tersangka BTS alias Bentjok berupa satu bidang tanah dan/atau bangunan sesuai Sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) Nomor 1931 seluas 3.109 M2 yang terletak di Desa Langenharjo, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Provinsi Jawa Tengah.

Adapun pemegang hak atas nama PT Brothers Graha Pratama (Hotel Brothers Solo Baru).

Penyitaan 1 (satu) bidang Tanah dan/atau Bangunan tersebut telah mendapatkan izin Ketua Pengadilan Negeri Sukoharjo dengan Surat Penetapan Nomor : 82/Pen.Pid/2021/PN.Skh tanggal 01 April 2021.

Hotel Brothers Solo Baru/Dok.SolobaruFoto: Hotel Brothers Solo Baru/Dok.Solobaru
Hotel Brothers Solo Baru/Dok.Solobaru

"Terhadap aset tersangka yang telah disita tersebut, selanjutnya akan dilakukan penaksiran atau taksasi oleh Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) guna diperhitungkan sebagai penyelamatan kerugian keuangan negara di dalam proses selanjutnya. (K.3.3.1)," kata Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung Leonard Eben Ezer Simanjuntak, dalam keterangan resmi, Senin (5/4/2021).

Adapun tersangka BTS yang dimaksud ialah Benny Tjokrosaputro (BT) atau Bentjok sebagai Komisaris PT Hanson International Tbk (MYRX), satu dari sembilan tersangka kasus ini.

6. Hotel-Matahari Mall Pontianak Disita

Pada 25 Maret lalu, Kejagung juga menyita enam bidang tanah dan bangunan sebagai aset milik tersangka Bentjok, termasuk sebuah mall di Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar). Selain mall, Kejagung juga menyita satu hotel milik tersangka.

"Berupa 6 (enam) bidang tanah dan/atau bangunan diatasnya hari Kamis 25 Maret 2021 yang waktu lalu," kata Leonard Eben Ezer Simanjuntak.

Pengadilan Negeri Pontianak telah memberi izin kepada penyidik untuk menyita tanah dan bangunan tersebut. Ini sesuai Penetapan Wakil Ketua Pengadilan Negeri Pontianak Nomor 10/Pen.Pid.Sus-TPK/2021 /PN.PTK tanggal 24 Maret 2021.

Rinciannya yakni sebidang tanah dan/atau bangunan sesuai HGB No 469 yang terletak di Kota Pontianak dengan luas 9.820 meter persegi dan sebidang tanah dan/atau bangunan sesuai HGB No 511 yang terletak di Kota Pontianak dengan luas 577 meter persegi;

"Di atas dua bidang tanah tersebut, berdiri sebuah bangunan permanen yaitu Mall Matahari Pontianak," kata Leonard.

Lainnya yakni sebidang tanah dan/atau bangunan sesuai HGB No 38 (dahulu No 2058) yang terletak di Kota Pontianak dengan luas 2.034 meter persegi dan sebidang tanah dan/atau bangunan sesuai HGB No. 57 (dahulu No. 2055) yang terletak di Kota Pontianak dengan luas 93 meter persegi.

"Di atas dua bidang tanah tersebut berdiri sebuah bangunan permanen yaitu Hotel Maestro Pontianak," kata Leonard.

Kemudian, sebidang tanah dan/atau bangunan sesuai HGB No 58 (dahulu No 2057) yang terletak di Kota Pontianak dengan luas 166 meter persegi dan sebidang tanah dan/atau bangunan sesuai HGB No 59 (dahulu No 2056) yang terletak di Kota Pontianak dengan luas 159 meter persegi.

NEXT: Mobil Mewah hingga Saksi Broker dan MI

7. Ada 9 Mobil Mewah Eks Kadiv Asabri Disita

Pada Kamis (25/3), Kejagung menyita aset0aset milik dan atau yang terkait tersangka IWS berupa empat unit mobil mewah, menyusul penyitaan yang telah dilakukan pada Rabu 24 Maret 2021 terhadap lima unit mobil mewah. Dengan demikian, total ada sembilan unit mobil mewah yang disita oleh Tim Jaksa Penyidik terkait aset tersangka IWS.

IWS yang dimaksud ialah Ilham W Siregar, Kepala Divisi (Kadiv) Investasi Asabri periode 2012-2017.

Aset Tersangka Ilham W Siregar di Kasus Asabri/Dok KejagungFoto: Aset Tersangka Ilham W Siregar di Kasus Asabri/Dok Kejagung
Aset Tersangka Ilham W Siregar di Kasus Asabri/Dok Kejagung

Adapun empat unit mobil mewah yang disita oleh Tim Jaksa Penyidik, antara lain: mobil Toyota Vellfire warna putih No. Polisi B 119 ASR, Honda HRV warna hitam No. Polisi B 209 EAN, Mitshubhisi Outlander warna hitam No. Polisi B 723 RIF, dan mobil Toyota Innova Venturer warna putih No. Polisi 2984 PFE. Sebelumnya disita lima mobil yakni Range Rover Sport 3.0 No. Polisi B 2881 PBO, Range Rover No. Polisi B 2728 STN, Toyota Camry No. Polisi B 206 BSA, Honda CRV No. Polisi B 225 MLK, dan Range Rover No. Polisi B 611 FN.

Sebelumnya pada 4 Maret, aset tersangka Heru Hidayat juga disita yakni kapal LNG Aquarius atas nama PT Hanochem Shipping dan mobil Ferrari Tipe F12 Berlinetta warna abu-abu metalik No. Polisi B 15 TRM atas nama tersangka HH.

8. Anak, Istri, dan Nominee Tersangka Ikutan Diperiksa

Kejagung juga melakukan pemeriksaan terhadap anak, istri, dan nominee tersangka Asabri. Pada Rabu, (31/3/2021) diperiksa antara lain SH selaku istri tersangka SW dan MRI selaku anak tersangka IWS.

Adapun istri tersangka yang dimaksud yakni istri tersangka Letjen Purn Sonny Widjaja (SW), Direktur Utama Asabri periode 2016-2020. Sementara itu anak tersangka yang dimaksud yakni anak dari Ilham W Siregar (IWS), Kepala Divisi Investasi Asabri periode 2012-2017.

Sebelumnya pada Kamis (25/3) diperiksa nominee tersangka JS dan auditor keuangan dan pajak PT Tricore Kapital Sarana dan PT Dana Lingkar Kapital. Adapun nominee (pemakai nama alias) tersangka JS yang dimaksud adalah Jimmy Sutopo (JS), Direktur PT Jakarta Emiten Investor Relationship, satu dari sembilan tersangka kasus ini.

9. Daftar Sitaan Lainnya

Pada 4 Maret, Kejagung melakukan penggeledahan terjadi di beberapa tempat guna mengusut kerugian negara yang diduga mencapai kurang lebih Rp 23 triliun di Asabri. Beberapa tempat dalam perkara atas nama JS atau Jimmy Sutopo.

Penggeledahan terhadap Save Deposit Box (SDB) atas nama: Christopher Pandu Winata dengan Nomor SDB : B808, yang berada di Kantor PT Bank KEB Hana Indonesia Kantor Cabang Mangkuluhur yang terletak di Jl Jend. Gatot Subroto Kav.1-3 Jakarta.

Salah satu hasil pengeledahan terhadap aset apartemen raffles di lantai 36 D ditemukan lukisan yang diduga berlapis emas sebanyak 36 buah yang diduga merupakan hasil dari kejahatan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) dengan pridicate crime Tindak Pidana Korupsi yang dilakukan oleh Tersangka JS.

"Selanjutnya terhadap apartemen dan barang berharga di dalamnya dilakukan penyegelan dan akan dilakukan penilaian harga lukisan tersebut oleh kurator dan akan dilanjutkan dengan penyitaan baik terhadap apartemen maupun lukisan tersebut," tulis Kejagung.

Selain itu, ada 14 jam mewah JS yang disita mulai dari Hublot, Cartier, Patek Philippe, Vachecon Constantin, Antoiner Preziuso Geneve, Audemars Piguet, Hysek, hingga Breguet.

10. Deretan Saksi: Bos Broker, Fund Manager, MI, Bank hingga Bos Maskapai

Kejagung juga maraton memeriksa saksi-saksi atas kasus ini mulai dari bos perusahaan sekuritas (broker), manajer investasi (MI), bank sebagai bank kustodian, perusahaan terbuka lainnya (emiten) hingga bos maskapai penerbangan,

Ada bank yakni PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT Bank China Construction Bank IndonesiaTbk (BankCCB Indonesia), serta komisaris PT Sriwijaya Air.

Beberapa perusahaan sekuritas yang diperiksa sebagai saksi di antaranya PT Pilarmas Investindo Sekuritas, PT Wanteg Sekuritas, PT Kiwoom Sekuritas, PT First Asia Capital Sekuritas, PT KGI Sekuritas, dan PT Sinhan Sekuritas, PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk (TRIM), dan PT Surya Fajar Sekuritas.

Lalu ada PT Jasa Utama Capital Sekuritas (d.h. PT Prime Capital Sekuritas), PT Minna Padi Investama Sekuritas, PT Artha Sekuritas Indonesia, PT OSO Sekuritas Indonesia, PT Indo Capital Sekuritas, PT Sucor Sekuritas, PT Maybank Kim Eng Sekurities, dan PT OCBC Sekuritas Indonesia.

Perusahaan MI di antaranya PT Insight Investment Management, PT Henan Putihrai Aset Manajemen, PT Aurora Aset Manajemen, PT Emco Asset Management, PT Sinarmas Asset Management, PT Insight Investment Management, PT Victoria Manajemen Investasi, PT OSO Manajemen Indonesia, PT Lautandhana Investment Management, dan PT Maybank Asset Management.

Lainnya ada sekuritas berikutnya PT Binaartha Sekuritas, PT Samuel Sekuritas Indonesia, PT FAC Sekuritas Indonesia, PT Reliance Sekuritas, PT Korea Investment & Sekuritas Indonesia, PT Lotus Andalan Sekuritas, PT Recapital Asset Management, PT Panin Sekuritas, PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia.

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular